Advertorial

Baru Berusia 25 Tahun, Wanita Ini Lahirkan Anak Terus-menerus Selama 5 Tahun, Ini Penyebabnya

Tatik Ariyani
,
Ade S

Tim Redaksi

Ibu muda asal Malaysia bernama Nieyssa Hashim telah memiliki lima orang anak yang ia lahirkan setiap tahunnya.
Ibu muda asal Malaysia bernama Nieyssa Hashim telah memiliki lima orang anak yang ia lahirkan setiap tahunnya.

Intisari-Online.com - Ibu muda asal Malaysiabernama Nieyssa Hashim telah memiliki lima orang anak yang ia lahirkan setiap tahunnya.

Perjuangannya tersebut belum lama ini dibagikan melalui akun Facebeook pribadinya.

Dikutip dari Nakita,Nieyssa membagikan kisahnya tak lupa mengunggah foto dirinya beserta lima anak yang sudah ia lahirkan.

"Ibu dari 5 anak-anak kecil," tulisnya sebagai pembuka cerita tentang perjalanan hidupnya.

Baca Juga: Durian Ternyata Bisa Jadi Solusi Untuk Hamil, Tapi Kapan Waktu yang Tepat Memakannya?

"Jadi ibu dari banyak anak di usia 25 tahun,

Dari 2012-2017 tidak pernah berhenti melahirkan,

Selama 5 tahun hanya memikirkan anak dan diri sendiri saja.

Tidak memiliki teman," curhatnya.

Nieysaa mengaku ia sempat merasa penat dengan kehidupannya yang terus-menerus mengurusi anak kecil-kecil selama 5 tahun.

"Kebenaran itu tidak mudah.

Semua tidak pernah tahu, tidak pernah mengerti akan penatnya diri ini."

Meski begitu, dirinya menyadari bahwa Sang Pencipta memiliki rencana baik dan juga rezeki yang tak disangka-sangka.

Tapi Allah sebaik2 perancang."

Meski miliki banyak anak, Nieyssa percaya akan datang rezeki pula untuk anak-anaknya dari nikmat yang dijanjikan sang pencipta.

Setiap kelahiran seorang anak pasti akan datang ke rejeki besar tak disangka-sangka.

Tanpa berkurang sedikitpun nikmat dariNya."

Nieyssa mengaku selama ini lelah dan penat dengan segala aktivitasnya.

Ia juga kerap marah dengan situasi ramai yang ia hadapi.

Tetapi ia bersyukur karena suaminya selalu mendukungnya.

Baca Juga: Simpan Semangka Berhari-hari dalam Kulkas Ternyata Berbahaya, Wanita Ini Berakhir Tragis Setelah Memakannya

Dikutip dari Nakita, kebobolan hamil mungkin jadi berita yang menyenangkan sekaligus membingungkan.

Terlebih lagi jika Mama baru saja melahirkan dan memang tidak merencanakan kehamilan.

Ternyata, ada beberapajarak kehamilan terlalu dekatyang memang terjadi dengan alasan medis.

Sebuah studi pernah menungkapkan sebanyak 30% wanita memiliki anak lagi ketika anak pertama berusia 18 bulan.

Baca Juga: Meskipun Enak, 10 Jenis Makanan Ini Justru Bisa Menurunkan Daya Ingat

Memiliki bayi cepat ternyata banyak risikonya sebab Mama mungkin mengalami preeklamsia, kelahiran prematur hingga melahirkan dengan berat badan rendah.

Hal ini disebabkan Mama sebenarnya membutuhkan waktu 18 bulan untuk memulihkan diri sebelum hamil lagi.

Lalu, mengapa hal ini terjadi? Salah satu alasannya adalah banyak Mama yang kembali aktif secara seksual setelah kehamilan.

Sebuah studi pada 2013 melaporkan 41% ibu melakukan seks pada waktu 6 minggu melahirkan dan 78% melakukan seks dalam waktu 12 minggu.

Baca Juga: Tak Derita Penyakit Kanker, Tapi Kedua Payudara Wanita Ini Diangkat di Usia 27 Tahun, Ternyata Ini Alasannya

Menurut studi ini, para ibu berpikir tidak akan mungkin hamil setelah melahirkan sehingga mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Selain itu, banyak yang menganggap kalau sedang menyusui tidak memungkinkan Mama untuk hamil.

Namun, ilmu medis juga mengakui bahwa menyusui dapat menekan peluang kemungkinan hamil lagi.

Ibu yang tidak menyusui bahkan bisa hamil lagi empat minggu setelah kelahiran.

Baca Juga: Alami Kecelakaan Pesawat, para Korban yang Hilang Selama 60 Hari Ini Mengaku Bertahan Hidup Dengan Cara Kanibal

Menyusui membuat Mama tidak menekan hormon untuk melepaskan telur.

Bahkan, Mama juga akan jarang mendapatkan menstruasi setelah 6 bulan jika sedang menyusui.

Menurut Stephani Teal, M.D., periode yang tepat untuk melahirkan ada setelah dua tahun.

Sebab, dalam kurun waktu tersebut adalah masa tersibuk bagi seorang Mama.

Maka sangat penting untuk Mama melakukan pengendalian kelahiran.

Untuk itu, Mama perlu memakai alat kontrasepsi meski baru saja melahirkan hingga si kecil usia balita.

Baca Juga: PPDB 2019: Bukan Rapor dan Nilai UN, Tapi Jarak Rumah yang Jadi Syarat Siswa Diterima di Sekolah Baru

Sebuah studi lain justru berkata lain. Wanita yang mengalami kesulitan di masa lalu justru berisiko mengalami kehamilan yang tidak direncanakan.

Menurut studi ini, para wanita justru merasa bebas karena sulit hamil sehingga mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi.

Mama harus merencanakan kehamilan sebab ada banyak risikojarak kehamilan terlalu dekat.

Seperti kurangnya nutrisi seperti asam folat. Tubuh membutuhkan waktu untuk mengisi asam folat dalam tubuh.

Bahkan, sebuah studi dari Columbia University mengungkapkan ibu hamil yang dalam waktu 11 bulan dari kelahiran berisiko memiliki bayi yang menderita autisme.

(Gisela Niken/Nakita.id)

Artikel Terkait