Advertorial
Intisari-online.com - Korea Utara memperingatkan kepada Amerika Serikat tentang kesepakatan yang dicapai pemimpin kedua negara di Singapura tahun lalu bisa berisiko karena tekanan yang dilakukan AS.
Pernyataan yang dirilis kantor berita Korea Utara, KCNA, Selasa (4/6/2019) itu muncul di tengah kabar bahwa Pyongyang menghukum pejabatnya yang bernegosiasi dengan AS sebelum pertemuan yang gagal antara Presiden Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam.
Laporan media yang datang hampir setahun setelah pertemuan pertama Trump dan Kim Jong Un di Singapura itu, menyebutkan bahwa kesepakatan yang dicapai pada pertemuan tersebut terancam batal.
"Perjanjian itu bisa berisiko jika AS tidak membatalkan kebijakannya yang hanya menuntut penyerahan sepihak senjata nuklir kami," kata seorang juru bicara kementerian luar negeri Korut yang tidak disebutkan namanya.
Baca Juga: Kalahkan Trump dan Putin, Jokowi Dinobatkan sebagai Pemimpin Paling Populer di Dunia
Laporan itu menambahkan, jika AS tidak melakukan sesuatu yang baru "sebelum terlambat", kesepakatan bersama yang dicapai di Singapura bisa berakhir menjadi "selembar kertas kosong belaka".
"Kami menyarankan kepada AS untuk mengubah metode perhitungannya saat ini dan menanggapi permintaan kami sesegera mungkin."
"Ada batas untuk kesabaran kami," lanjut pernyataan pejabat itu, dikutip Reuters.
Trump dengan Kim Jong Un telah bertemu sebanyak dua kali, dengan pertemuan pertama yang bersejarah berlangsung di Singapura pada 12 Juni 2018 dan menghasilkan kesepakatan bersama untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.
Pertemuan kedua yang digelar di Hanoi, Vietnam, pada akhir Februari lalu berakhir tidak sesuai harapan dengan Trump meninggalkan ruang pertemuan lebih cepat dari perkiraan dan tanpa pernyataan bersama.
Dikatakan bahwa Trump beranjak meninggalkan pertemuan setelah Kim Jong Un mengajukan proposal untuk penghapusan fasilitas nuklir Korea Utara di Yongbyon, dengan imbalan penghapusan sebagian sanksi AS kepada Pyongyang.
Meski berulang kali melontarkan ancaman terkait kesepakatan denuklirisasi, Korea Utara mengatakan tetap bersedia mematuhi pernyataan bersama selama AS menemukan pendekatan yang membangun. (Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korea Utara kepada AS: Kesabaran Kami Ada Batasnya"