Advertorial

Alami Kondisi Ini, Penderita Diabetes Wajib Membatalkan Puasanya

Soesanti Harini Hartono
Soesanti Harini Hartono

Editor

Tanda hipoglikemia adalah  tubuh yang sangat lemas, sangat lapar, mual, gemetaran, berdebar-debar, hingga muncul keringat dingin.
Tanda hipoglikemia adalah tubuh yang sangat lemas, sangat lapar, mual, gemetaran, berdebar-debar, hingga muncul keringat dingin.

Intisari-Online.com- Pada pengidap diabetes yang tengah berpuasa, risiko hipoglikemia atau kadar gula darah rendah bisa meningkat hingga 7,5 kali lipat pada pasien diabetes tipe 2.

Sebuah studi dari EPIDIAR pada 2001 di 13 negara dengan populasi penganut agama Islam terbesar, menunjukkan kenaikan angka hipoglikemia saat bulan puasa.

Makanya, kondisi ini perlu diwaspadai pada mereka yang memiliki diabetes namun tetap ingin menjalankan ibadah puasa.

"Selama Ramadan, terjadi peningkatan insiden hipoglikemia yang signifikan pada pasien DMT2 (Diabetes Melitus tipe 2).

Baca Juga : Anda Penderita Diabetes? Perhatikan 7 Aturan Emas Ini untuk Menjaga Keseimbangan Gula

Hal ini karena pasien DMT2 mengalami kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap, sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis, " kataProf. DR. dr. Ketut Suastika, Sp.PD (KEMD), Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia dalam temu media dan blogger di Cikini, Jakarta (30/04)

Berkaitan dengan risiko hipoglikemia, Ketut Suastika mengatakan, penderita diabetes harus meminta saran ke dokter sekitar enam bulan sebelum bulan puasa demi mengetahui apakah mereka bisa menjalankan ibadah ini atau tidak.

Selama enam bulan ini, dokter biasanya akan mengecek kondisi tubuh mereka untuk memastikannya.

Artikel selanjutnya dapat dibaca di