Advertorial
Intisari-Online.com – Sebentar lagi umat muslim memasukin bulan Ramadan.
Bulan Ramadan adalah saatnya menjalankan ibadah puasa pada siang hari selama satu bulan penuh.
Puasa bagi umat muslim berarti tidak makan dan minum di siang hari.
Nah, sebelum menjalankan puasa itu, mereka disunnahkan untuk melakukan sahur di penghujung malam sebelum tiba waktunya shalat subuh.
Baca Juga : Ingin Lambung Tetap Sehat Selama Puasa? Hindari Makanan Cokelat dan Keju Saat Sahur dan Berbuka
Jadi sahur sejatinya adalah amalan ibadah yang ada dalam rangkaian ibadah puasa di bulan Ramadan.
Karena itu saat waktu sahur tiba, seluruh anggota keluarga akan merapat ke meja makan untuk makan bersama.
Karena ini adalah ibadah dan persiapan untuk bekal aktivitas seharian tanpa makan dan minum di siang hari, sudah seharusnya umat muslim menjalankan sahur seperti yang telah dicontohkan nabi Muhammad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sahur memiliki banyak keutamaan.
Sekalipun dengan hal yang paling ringan, yaitu minum air.
Orang yang minum ketika sahur, dia mendapatkan keberkahan sahur.
Yang lebih baik, sahur dengan makanan.
Baca Juga : Hindari Sakit Kepala Saat Puasa, Ini 6 Makanan Terbaik untuk Buka dan Sahur
Oleh karenanya, meski kita ngantuk, lemas, dan malas, sebagai umat muslim, jika di meja makan ada makanan, jika di rumah ada bahan makanan yang bisa dimasak atau dihangatkan, sahurlah dengan makan besar, tidak hanya sebatas minum saja.
Seperti dilansir dari Kompas.com, makanan yang bernutrisi saat sahur dan buka sangat penting untuk memastikan tubuh tetap berenergi selama menjalankan ibadah puasa.
Minum penting, minum air putih harus saat sahur, tapi hal itu bukan menjadi alasan untuk tidak makan besar makanan yang bergizi saat sahur.
Jadi sangat tidak dibenarkan secara agama dan ilmu medis sahur cukup dengan minum air putih yang banyak.
Food Safety Awareness Officer di Dubai Municipality, Shugufta M. Zubair, menjelaskan, minum banyak air ketika sahur bukan cara yang tepat untuk mencegah dehidrasi.
Menurutnya, "Minum banyak air bukan berarti tubuh kita jadi lebih terhidrasi. Hal ini hanya akan membawa manfaat sementara," ujar Zubair.
Air, lanjut dia, memang tak berbahaya dan bagus untuk tubuh. Namun, makan sahur dengan gizi seimbang, tetap tak boleh dilewatkan.
Ia menganjurkan agar makanan sahur fokus pada porsi yang seimbang dari karbohidrat, protein dan sayuran. Kemudian dilengkapi dengan susu.
Zubair menyarankan jumlah porsi sebanyak sepertiga pada setiap jenis makanan.
Baca Juga : Alami Penyumbatan Arteri? Ternyata Puasa Dapat Mengatasinya Lho!
"Karbohidrat memberi kita energi dan memainkan peran penting dalam diet kita."
"Sementara protein bermnfat untuk jaringan dan organ tubuh, sedangkan susu kaya akan kalsium. Potasium, vitamin D, dan protein," jelas Zubair.
Oleh karena itulah saat sahur, kita harus cukup air, yang bisa didapatkan dari air putih yang diminum sebelum makan dan setelah makan besar.
Air pun bisa didapatkan dari buah-buahan yang dikonsumsi sebelum dan setelah makan besar, seperti dari buah pir, buan semangka, jeruk, apel.
Air bisa juga didapatkan dari sayuran dalam menu makan besar. Misal, dari sayur bayam, sayur sop.
Karenanyalah jangan over minum saat sahur.
Sebab kita harus makan makanan yang lain, yang mempunyai kandungan gizi; karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, mineral.
Sumber makanannya tak harus yang mahal.
Tempe, tahu, telur, sayur mayur, ikan laut, ikan air tawar, ayam, daging merah, nasi (merah), dan masih banyak lagi, yang dapat dengan mudah dibeli di abang-abang sayur keliling, warung sayur, juga pasar tradisional, dengan harga yang terjangkau. (Gazali Solahuddin)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Sahur Boleh Minum Air Putih Saja? Ini Jawaban Secara Agama dan Medis”
Baca Juga : Setelah Puasa Berat Badan Naik, Ikuti Aturan Berjalan ini untuk Menurunkanya