Advertorial
Intisari-Online.com – Apa yang ada dibenak Anda jika mendengar kata ‘rumah sakit’?
Pastilah sebuah bangunan di mana dokter, suster, dan pasien berkumpul untuk menangani suatu penyakit.
Rumah sakit tentu identik dengan penyakit dan virus. Oleh karenanya, rumah sakit harus ‘bersih’. Dalam artian bersih dari penyakit dan virus.
Namun bagaimana jika ada jamur paling mematikan di dunia tersebar di seluruh rumah sakit di dunia?
Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Minum Air Kismis Setelah Bangun Tidur
Huh? Seram sekali…
Tapi bagaimana bisa?
Hal ini disampaikan langsung oleh Centers for Disease Control (CDC).
Dilansir dari health.grid.id pada Senin (15/4/2019), CDC telah mengeluarkan peringatan setelah fasilitaskesehatandi beberapa negara melaporkan adanyapenyakitparah dan kematian akibat jamur yang resistan terhadap obat.
Jamuryang disebutCandidaauris ini telah menyebabkanpenyakitparah padapasienyang dirawat dirumah sakit.
BerdasarkanLive Science pada Senin (15/4/2019),jamurini biasanya hidup di kulit dan selaput lendir.
Baca Juga : 7 Bagian Tubuh yang Bisa Ungkap Bahwa Kita Cerdas, Salah Satunya Payudara Besar
Sayangnya menurutThe New York Times, jamur yang kebal obat ini telah bermunculan di seluruh dunia, termasuk di Inggris, Spanyol, India, Venezuela, dan Amerika Serikat.
"Ini adalah makhluk dari laguna hitam," ujar Tom Chiller, kepala cabang jamur di CDC, mengatakan kepada Times.
"Itu menyebar dan sekarang ada di mana-mana," sambungnya.
CDC pertama kali mengeluarkan peringatan tentang jamur C. auris yang resistan terhadap obat ini pada 2016, tetapi sekarang mereka menggambarkannya sebagai "ancaman serius”.
Menurut peringatan, jamur tersebut ditemukan pada 2009 pada seorang pasien di Jepang.
Namun sebuah penelitianretrospektif terhadap sampel medis lama menemukan satu infeksi yang berasal dari 1996 di Korea Selatan.
Kebanyakan strain C. auris resistan terhadap setidaknya satu kelas obat, dan lebih dari sepertiganya justru resistan terhadap 2 jenis obat.
Tidak hanya itu, sejumlah strain juga resistan terhadap ketiga kelas obat antijamur yang tersedia.
Hal yang membuat khawatir adalah jamur ini bertahan dan telah dilaporkan menyebar dari orang ke orang di rumah sakit atau klinik.
Baca Juga : Mulia, Guru Ini Menang Hadiah Senilai Rp14 Miliar dan Berikan 80% Hadianya Untuk Orang Miskin di Negaranya
Orang yang mempunyai kondisi sistem kekebalan tubuh lemah sangat rentan terhadap infeksi jamur ini, termasuk orangtua dan anak-anak.
Infeksi biasanya menyebar dalam peralatan kesehatan, seringnya memengaruhi mereka yang kondisi kesehatannya sudah kritis.
Gejala awalnya adalah demam, sakit dan kelelahan, dan penyakit ini bisa berakibat fatal, terutama jika ragi menyebar ke darah, otak atau jantung.
Strain C. auris yang resistan terhadap obat secara genetik tapi berbeda di setiap benua ini menunjukkan resistansi terhadap obat berkembang secara terpisah namun dalam waktu bersamaan di seluruh dunia.
Tidak jelas apa yang menyebabkan peningkatan jamur ini, tetapi satu teori menyatakan penggunaan fungisida pada tanaman mendorong C. auris untuk mengembangkan resistensi.
Beberapa peneliti berpendapat antijamur telah membuka celah bagi strain C. auris yang paling kuat dan tahan fungisida untuk bertahan hidup.
Hal ini juga berlaku untuk penggunaan antibiotik berlebihan pada hewan ternak yang dapat menciptakan krisis serupa dengan bakteri yang kebal antibiotik.
Sekarang, CDC bekerja untuk memantau genetika C. auris dan memahami cara menghentikan penyebarannya.( Rosiana Chozanah)
(Artikel ini sudah tayang di health.grid.id dengan judul “Penelitian Terbaru; Jamur Mematikan & Resistan Terhadap Obat Menyebar di Seluruh Rumah Sakit di Seluruh Dunia!”)