Advertorial

Cara Licik China 'Menjajah' Negara-negara Lain: Beri Pinjaman yang 'Mustahil' untuk Dilunasi

Ade S

Editor

Ada yang menyebutnya "diplomasi jebakan utang" atau "kolonialisme utang." Mereka menawarkan pinjaman bagi negara-negara yang tidak mampu membayar.
Ada yang menyebutnya "diplomasi jebakan utang" atau "kolonialisme utang." Mereka menawarkan pinjaman bagi negara-negara yang tidak mampu membayar.

Intisari-Olnine.com- China sedang 'menjajah' negara-negara yang lebih kecil dengan meminjamkan sejumlah besar uang yang tidak akan sanggup mereka dibayar.

Negara ini dituduh memanfaatkan pinjaman besar-besaran agar dapat merebut aset dan membangun pangkalan militer di negara-negara kecil dunia ketiga.

Negara-negara berkembang mulai dari Pakistan hingga Djibouti, dari Maladewa hingga Fiji, semua berutang besar ke Cina.

Bukan sekadar perkiraan, dilansir dariThe Sun, nyatanya memang sudah ada negara yang menunggak hutang dan dipaksa untuk menyerahkan kendali aset negaranya atau harus mengizinkan China untuk mempunyai pangkalan militer di negara tersebut.

Baca Juga : China Kembangkan Kuburan Digital dan Ramah Lingkungan

Ada yang menyebutnya "diplomasi jebakan utang" atau "kolonialisme utang."

Mereka menawarkan pinjaman bagi negara-negara yang tidak mampu membayar, dan kemudian menuntut konsesi ketika mereka gagal.

Salah satu yang harus menanggung konsesi ini adalah Si Lanka.

Baca Juga : Di China, Lalat Diternakkan dan Belatungnya Laku Dijual Hingga Rp21 Juta per Ton, Memang Apa Khasiatnya?

Tahun lalu Sri Lanka menyerahkan pelabuhan ke perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah China dengan sewa 99 tahun.

Sementara itu, di Djibouti, tempat markas utama militer AS di Afrika, juga tampaknya akan menyerahkan kendali atas pelabuhan ke perusahaan Beijing.

Maret lalu, mantan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan bahwa Beijing melakukan praktik peminjaman predator, dan transaksi korup untuk menjadikan negara-negara kecil terbelit utang untuk kemudian melemahkan kedaulatan mereka.

Baca Juga : Kesal dengan Teman Kerjanya, Guru TK di China Racuni Bubur 23 Muridnya

Baru-baru ini, diplomasi jebakan utang ini bahkan telah meluas hingga ke Pasifik.

Beijing membuat pulau-pulau buatan manusia di Laut Cina Selatan dan hal itu dikhawatirkan akan digunakan sebagai pangkalan militer.

Bahkan, pada April lalu China mendekati Vanuatu, negara kepulauan di Samudra Pasifik selatan untuk mendirikan pangkalan militer.

The Timesjuga melaporkan bahwa secara efektif China akan meningkatkan kehadiran militernya di pintu gerbang utama ke pantai timur Australia.

Baca Juga : 10 Rahasia Cantik dan Awet Muda Wanita China yang Sangat Mudah Dipraktikkan, Salah Satunya Tidur Siang

Di antara proyek-proyek yang didanai uang ini adalah dermaga terbesar di Pasifik Selatan yang dianggap mampu mengakomodasi kapal induk.

Lembaga think tankLowy Institute Sydney, yang telah memantau secara dekat kegiatan-kegiatan China di Pasifik, memperkirakan Beijing telah menggelontorkan hampir 1,4 miliar poundsterling atau setara dengan Rp27 Triliun ke negara-negara Pasifik sejak 2006.

(Muflika Nur Fuaddah)

Baca Juga : Bukan Pupuk, Warga di China Justru Beri Nasi pada Pohon Agar Subur dan Berbuah Lebat, Ahli Sebut Cara Itu Berhasil

Artikel Terkait