Advertorial

Tak Sabar Menunggu Polisi Bertindak, Sang 'Lion Mama' Bunuh dan Lukai Para Pemerkosa Putrinya

Tatik Ariyani

Editor

Nokubonga Qampi mendapat julukan "Lion Mama" setelah dia membunuh salah satu dari tiga pria yang memerkosa putrinya dan mencederai dua lainnya.
Nokubonga Qampi mendapat julukan "Lion Mama" setelah dia membunuh salah satu dari tiga pria yang memerkosa putrinya dan mencederai dua lainnya.

Intisari-Online.com - Orang tua mana yang tega melihat anaknya diperlakukan secara kejam oleh orang lain?

Mereka pasti akan melakukan berbagai cara untuk membuat anaknya merasa aman.

Jika ada orang yang berbuat jahat pada anaknya, mereka pasti akan berusaha untuk membalaskannya, seperti yang dilakukan salah satu ibu ini.

Nokubonga Qampi mendapat julukan "Lion Mama" setelah dia membunuh salah satu dari tiga pria yang memerkosa putrinya dan mencederai dua lainnya.

Baca Juga : Begini Rasa dari Resep Paling Tua di Dunia Berusia 1.800 Tahun Lebih

Dia didakwa dengan tuduhan pembunuhan. Namun setelah warga Afrika Selatan menuntut agar dia dibebaskan, Nokubonga bebas dari jerat hukum dan kini berfokus pada pemulihan putrinya.

Kisahnya berawal di suatu malam sunyi yang kemudian dipecahkan deringan telepon membangunkan Nokubonga dari tidurnya.

Dari ujung telepon, sekitar 500 meter dari kediaman Nokubonga, seorang perempuan mengatakan putri perempuan itu, Siphokazi, diperkosa tiga pria yang mereka kenal dengan baik.

Nokubonga langsung menghubungi polisi, namun tidak ada tanggapan.

Baca Juga : Naik Mobil yang Ia Kira Mobil Online Pesanannya, Wanita Ini Dibunuh dan Dibuang di Pedesaan

Lagipula, dia paham jika polisi merespon, perlu waktu bagi mereka untuk mencapai desanya di pegunungan Provinsi Eastern Cape, Afrika Selatan.

Nokubonga tidak punya pilihan lagi selain mengandalkan dirinya sendiri.

"Saya takut, namun saya terpaksa pergi karena itu putri saya," ujarnya.

"Saya berpikir bahwa ketika saya sampai di sana, dia mungkin sudah meninggal. Karena dia mengenal para pelakunya dan mereka mengenalnya, mereka mungkin berpikir untuk membunuhnya supaya dia tidak melapor," kata Nokubonga.

Baca Juga : Benarkah Asupan Gizi dan Kualitas Hidup Vegetarian Tak Lebih Sehat Daripada Pemakan Daging?

Sebelum pemerkosaan terjadi, Siphokazi pergi mengunjungi teman-temannya di empat rumah kecil di desa yang sama.

Namun, dia ditinggalkan sendirian dalam keadaan tertidur tatkala teman-temannya keluar pada pukul 01.30 dini hari.

Tiga pria yang sedang minum-minum di salah satu rumah kemudian menyerangnya.

Ada dua ruangan di gubuk Nokubonga. Ruangan pertama adalah kamar tidurnya dan ruangan lainnya adalah dapur. Dari tempat itu perempuan tersebut mengambil sebilah pisau.

Baca Juga : Masih Ingat Pesawat Ethiopian Airlines yang Jatuh 3 Minggu Lalu? Ini Kata-kata Terakhir Pilot Sesaat Sebelum Jatuh

"Saya mengambilnya karena perjalanan dari sini ke tempat lokasi kejadian tidak aman. Saat itu gelap dan saya harus menggunakan senter pada ponsel saya untuk menerangi jalan," kata dia.

Nokubonga bisa mendengar jeritan putrinya ketika dia mendekati rumah tersebut.

Saat memasuki kamar tidur, pancaran sinar dari ponselnya membuat dia dapat menyaksikan pemandangan mengerikan, putrinya tengah diperkosa.

"Saya takut...Saya duduk di lantai dan bertanya apa yang mereka lakukan. Tatkala mereka melihat saya, mereka datang menyerang saya. Di situlah saya berpikir saya perlu membela diri, reaksi otomatis," tutur Nokubonga.

Nokubonga menolak merinci apa yang terjadi selanjutnya.Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Kisah "Lion Mama", Perempuan yang Bunuh Pemerkosa Putrinya"

Baca Juga : Fakta Memilukan di Balik Seorang Wanita 94 Tahun yang Memegang Baju Tentara Jepang Setiap Menjelang Tidur

Artikel Terkait