Akhirnya perjalanan putri raja sampai di tempat yang saat ini menjadi Umbul Temanten di kawasan Umbul Pengging, Boyolali.
Saat itu, umbul masih berbentuk kubangan atau kolam.
Sang Putri yang merasa haus, lelah, dan kepanasan tertarik dengan air bening dari kolam itu.
Ia pun menceburkan dirinya ke dalam kolam itu.
Namun ternyata putri raja tak kunjung muncul kembali ke permukaan.
Ia hilang di kolam itu. Para prajurit yang sudah mencari Sang Putri kemudian kembali ke Majapahit untuk melapor.
Prabu Brawijaya kemudian meminta pendeta tua yang merupakan menantunya itu untuk mencari putrinya yang hilang sebagai tanggung jawabnya menjadi seorang suami.
Pendeta tua pun berangkat ke Tanah Pengging.
Ia mencari istrinya dan ikut menceburkan diri ke kolam tempat putri raja menghilang.
Namun sama dengan Sang Putri, pendeta tua itu juga tidak kunjung muncul ke permukaan.
Prajurit kembali melaporkan kejadian hilangnya suami putri raja.
Prabu Brawijaya kemudian memerintahkan untuk membangun kolam mata air itu dengan benteng melingkar dan dinamai Umbul Temanten atau pengantin.
Meski demikian, tidak ada mitos apa pun di Umbul Temanten.
Pasangan yang mandi di umbul ini tidak akan menghilang seperti kisah legendanya.
Tidak ada pula mitos jika pasangan mandi di umbul ini, hubungan akan langgeng. Semua kembali pada kuasa Tuhan Yang Maha Esa.
Baca Juga : 42 Kamar Hotel Dipasangi Kamera Tersembunyi, 1.600 Orang Terekam dan Disiarkan Secara Online
Artikel ini telah tayang di Kompas.com oleh Anggara Wikan Prasetya dengan judul "Legenda Hilangnya Sepasang Pengantin di Umbul Temanten Boyolali"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR