"Matanya tertutup oleh penutup mata, rahangnya diikat," katanya.
"Ada tabung di mana-mana, untuk ventilator paru-paru tetapi tidak ada mesin di dekatnya," lanjutnya.
"Aku memegang tangannya dan terasa begitu dingin, seorang petugas medis malah membentakku 'jangan menyentuhnya'," imbuhnya.
Kemudian dokter baru memberi tahu bahwa Alisa sudah meninggal.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Dokter kandungan dalam kasus ini telah ditangguhkan, dan Komite Investigasi Rusia mengonfirmasi kasus kriminal ini.
Kini rumah sakit tersebut dalam penyelidikan atas dugaan tindakan kriminal.
Ahli kandungan senior Rusia mengatakan, "Pengangkatan plasenta dilakukan secara agresif dalam kasus ini."
Pengangkatan plasenta secara manual bisa dilakukan dengan anestesi umum, atau operasi yang mungkin diperlukan.
Source | : | Daily Mirror |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR