Advertorial
Intisari-Online.com – Apakah Anda bahagia? Apakah sinar matahari benar-benar membuat Anda bahagia?
Sebuah penelitian baru-baru ini dari Universitas Brigham Young telah mengungkapkan bahwa jumlah waktu antara matahari terbit dan terbenam mempengaruhi suasana hati setiap hari, bahkan lebih dari faktor-faktor seperti suhu, polusi, dan hujan.
Para peneliti menyelidiki bagaimana suasana hati seseorang terhubung dengan cuaca dan faktor-faktor terkait.
Baca Juga : 7 Alternatif Tabir Surya Alami Agar Kulit Terlindungi di Bawah Sinar Matahari
Tim peneliti menemukan bahwa orang-orang melaporkan lebih banyak tekanan mental ketika hari-hari lebih pendek dan ada lebih sedikit sinar matahari, demikian dilansir dari medical daily.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjangnya siang hari lebih berpengaruh dalam mempengaruhi suasana hati orang daripada jumlah sinar matahari yang sebenarnya diserap.
Kesimpulan ini dicapai setelah peneliti memeriksa data meteorologi dari Stasiun Cuaca Fisika dan Astronomi Universitas dan data polusi dari Badan Perlindungan Lingkungan AS.
Baca Juga : Ngeri, Satu Kota di Bumi Akan Lumpuh Ketika Matahari 'Bersin'
Mereka juga membandingkan cuaca dengan kesehatan mental pasien di Pusat Layanan Konseling dan Psikologis Brigham Young.
“Itu salah satu bagian mengejutkan dari penelitian kami,” kata penulis studi Mark Beecher dalam siaran pers.
“Pada hari hujan, atau hari yang lebih tercemar, orang beranggapan bahwa mereka akan lebih tertekan. Tapi kami tidak melihatnya.
Baca Juga : Ini 5 Mitos vs Fakta Matahari bagi Kesehatan, Benarkah Bisa Mencegah Kanker?
Kami melihat radiasi matahari, atau jumlah sinar matahari yang benar-benar menyentuh tanah.
Kami mencoba memperhitungkan hari-hari mendung, hari-hari hujan, polusi, tetapi mereka hilang.
Satu hal yang sangat penting adalha jumlah waktu antara matahari terbit dan terbenam.”
Beberapa penelitian lain telah mencoba untuk melihat efek cuaca pada suasana hati, tetapi banyak yang kembali dengan hasil yang beragam.