Advertorial

Tak Sembangan, Seperti Ini Etika Saat Membesuk Pasien Kanker

Intisari Online
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Dukungan emosional yang didapatkan pasien kanker dari orang-orang di sekitarnya akan berpengaruh positif bagi pengobatannya.
Dukungan emosional yang didapatkan pasien kanker dari orang-orang di sekitarnya akan berpengaruh positif bagi pengobatannya.

Intisari-Online.com – Seperti yang kita tahu, Ani Yudhoyono sedang menjalani perawatan di Singapura.

Hal ini dikarenakan mantan ibu negara Indonesia tersebut terkena kanker darah.

Walau begitu, ada banyak foto-foto di sosial media yang memperlihatkan bahwa Ani Yudhoyono tampak optimis.

Sikap optimis tersebut tentu saja berkat dukungan dan doa banyak orang. Dari keluarga, pemerintah Indonesia, serta masyarakat Indonesia.

Baca Juga : Catat! Per 1 Maret 2019, Obat Kanker Usus Tak Lagi Ditanggung BPJS

Kita semua tahu bahwa penderita kanker butuh banyak dukungan dari orang-orang terdekatnya.

Dukungan emosional yang didapatkan pasien kanker dari orang-orang di sekitarnya akan berpengaruh positif bagi pengobatan yang sedang dijalaninya.

Penelitian juga mengungkap, dukungan yang kuat itu seringkali memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi pasien atau penyintas (survivor).

Penyakit kanker bisa membuat penderitanya merasa terisolasi.

Itu sebabnya, dengan meluangkan waktu untuk membesuk kita bisa mengalihkan perhatiannya dari kanker yang sekarang ini menjadi fokus utama hidupnya.

Meski demikian, ketahui apa saja etika saat membesuk pasien kanker:

- Rencanakan kunjungan dengan membuat pemberitahuan, bisa lewat telepon atau pun teks SMS dan WhatsApp.

Tanyakan apakah ia sedang bisa menerima kunjungan atau tidak. Pahami bahwa ia tidak bisa menemerima tamu setiap saat.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Memar

- Jika memungkinkan pilih waktu berkunjung pada hari kerja, karena biasanya di akhir pekan sudah banyak tamu yang datang.

- Kebanyakan orang bingung harus mengatakan apa pada pasien. Ingatlah bahwa yang penting bukan apa yang kamu katakan, tapi kehadiran dan kemauan untuk mendengarnya.

Bantu pasien untuk fokus pada apa yang membuatnya bersemengat, misalnya olahraga, hewan kesayangan, atau buku baru dari penulis favoritnya.

- Hindari memberikan saran-saran medis atau opini terkait obat, vitamin, atau pola makan, apalagi jika kita tidak punya pengetahuan yang cukup.

Jangan mendesaknya untuk segera melawan penyakitnya, jika kondisinya saat itu memang lemah.

- Hindari mengingkatkannya pada perilaku atau kebiasaannya yang dulu yang mungkin terkait dengan penyakitnya.

Dukung dan dengarkan keluhannya, bahkan keinginannya untuk tetap diam.

- Akan lebih baik jika kunjungan tersebut bersifat singkat, tetapi sering, ketimbang lama namun hanya datang sekali.

Seperti itulahetika saat membesuk pasien kanker. (Lusia Kus Anna)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Begini Etika Membesuk Pasien Kanker")

Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Dikabarkan Menikah di Jepang: Ini Alasan Jepang Jadi Tempat Terbaik Untuk Menikah

Artikel Terkait