Advertorial
Intisari-Online.com - Tahukah Anda bahwa ada beberapa fakta dan mitos tentang kulit sehat?
Kulit adalah organ terbesar kita yang kadang sering kita remehkan saat sehat.
Dilansir dari Abc.net.au, terkadang masih banyak fakta beredar luas yang sebenarnya menyesatkan.
Berikut adalah beberapa mitos yang paling umum dibagikan yang dapat dihapus segera.
Baca Juga : Niat Hati Saingi Indonesia Bikin Senapan Sendiri, Apa Daya Malaysia Malah Jadi Olok-olokan Dunia
Juga, beberapa dakta yang masih dapat Anda percayai:
1. Fakta: Kulit Terus Memperbarui Dirinya
Kulit memberikan penghalang dinamis antara lingkungan internal tubuh Anda dan dunia luar.
Sel-sel yang disebut keratinosit dalam epidermis (lapisan luar kulit) terus-menerus membelah untuk menghasilkan pasokan sel yang bergerak naik melalui lapisan ini dan dikeluarkan dari permukaannya.
Kulit merupakan sumber sel punca yang kaya dengan kapasitas untuk membelah dan memperbarui diri.
2. Mitos: Minum 2 Liter Air Sehari untuk Kulit Sehat
Jumlah air yang Anda minum tidak secara langsung mempengaruhi kulit Anda.
Air disuplai ke kulit oleh darah yang mengalir melalui dermis, lapisan dalam kulit; air hilang dari epidermis, terutama di lingkungan yang kering.
Air dibutuhkan untuk menjaga hidrasi kulit dan ketika Anda mengalami dehidrasi serius, kulit Anda tampak kusam dan kurang elastis.
Tidak ada volume air yang tetap yang perlu Anda minum, itu hanya tergantung pada jumlah yang Anda gunakan dan yang Anda buang.
Baca Juga : Wanita Tewas Setelah Makan Mi Rebus: Benarkah MSG di Mi Bisa Sebabkan Kematian? Ini Jawaban BPOM
3. Fakta: Stres Dapat Buat Kulit Tak Sehat
Ada banyak masalah kesehatan dalam kehidupan modern yang disebabkan karena stres.
Contoh penting adalah alopecia areata, suatu kondisi autoimun di mana kekebalan tubuh mulai menyerang folikel rambut, menyebabkan rambut rontok; psoriasis, kondisi auto-imun lain yang menyebabkan penebalan kulit, penskalaan dan peradangan; dan eksim, radang kulit merah gatal sering terjadi bersamaan dengan asma, demam, dan alergi lainnya.
4. Mitos: Makan Cokelat Sebabkan Jerawat
Jerawat masih umum muncul pada Anda bahkan hingga berusia 30-an dan 40-an.
Ini terjadi sebagai akibat interaksi antara efek hormonal pada kelenjar lemak di kulit, ditambah respons kekebalan kulit terhadap pori-pori yang tersumbat dan mikroba yang hidup di kulit.
Jadi, makan makanan tinggi lemak memang tidak sehat, tetapi tidak menyebabkan jerawat.
5. Mitos: Mencuci Menggunakan Deterjen Bubuk Dapat Sebabkan Eksim
Eksim adalah suatu kondisi di mana kulit kering, gatal, dan merah.
Ini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik (bagaimana kulit Anda dibuat) dan efek lingkungan, yang menyebabkan peradangan.
Sabun, deterjen, dan bubuk pencuci dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan kekeringan karena menghilangkan minyak dari kulit (seperti halnya cairan pencuci menghilangkan minyak dari piring Anda).
Serbuk pencuci biologis mengandung enzim - protein yang memecah lemak dan protein lain untuk menghilangkan noda - dan ini dapat mengiritasi kulit sensitif, sehingga dapat memperburuk eksim.
Baca Juga : Kemenkeu Percepat Jadwal Pencairan THR PNS Jadi Bulan April, Ada Apa?
6. Mitos: Tanda Putih pada Kuku = Kekurangan Kalsium
Kuku diproduksi dalam matriks kuku, area di bawah kulit di tepi atas kuku Anda.
Jika matriks mengalami trauma, terbentur atau tergigit, terjadi ketidakteraturan pada kuku yang sedang berkembang dan udara dapat terperangkap.
Ini muncul sebagai tanda putih saat kuku tumbuh.
Kalsium penting untuk kuku yang sehat (juga tulang dan gigi), tetapi tanda putih ini bukan tanda kekurangan kalsium.
7. Fakta dan Mitos: Sinar Matahari Baik untuk Anda
Banyak orang menyambut gembira hari yang cerah, namun ada efek baik dan buruk dari sinar matahari.
Cahaya dari matahari termasuk campuran berbagai panjang gelombang cahaya: beberapa terlihat oleh mata manusia, beberapa lebih pendek dari warna yang bisa kita lihat - ini disebut ultraviolet (UV) - dan beberapa lebih panjang, inframerah.
Panjang gelombang yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada kulit.
UVB digunakan oleh kulit untuk memproduksi vitamin D, yang penting untuk kesehata
Tanpa paparan sinar matahari vitamin ini harus diperoleh dari makanan.
Tetapi ketika kulit terkena terlalu banyak UV dapat merusak DNA sel-sel kulit, menyebabkan pertumbuhan yang tidak terkendali yang dapat sebabkan kanker.
Sinar matahari baik untuk Anda dalam jumlah sedang, jangan sampai Anda terbakar oleh sinar matahari.
Baca Juga : Demi Ajak Keluarganya Berlibur, Ayah Ini Rela Berhenti Merokok, Berhasil Menabung Hingga Rp20 Juta