Advertorial
Intisari-Online.com - Banyak yang mengatakan jika cinta dan kehamilan tidak ada hubungannya.
Tapi bagi mereka yang belum juga dikaruniai momongan hal ini menjadi pertanyaan besar.
“Apakah karena saya dijodohkan, kurang cinta pada suami, jadi tidak hamil?”
“Apa iya karena cinta pada mantan lebih besar, jadi istri tida kunjung hamil?”
Itu baru dua unek-unek pertanyaan dari sekian banyak pertanyaan yang ditemukan di media sosial juga grup-grup diskusi tertutup.
Baca Juga : Faktanya, Orang yang Bahagia adalah Mereka yang Aktif Beragama
Dari sekian banyak pertanyaan yang ada ujung-ujungnya sama, mempertanyakan rasa cinta pada pasangan adakah hubunganya dengan kehamilan seorang wanita?
Nah, mengenai hal ini, yang dianggap lucu oleh sebagian pihak, dijawab dengan ilmiah dan sistimatis oleh dr. Arju Anita, SpOG.
Berikut rangkuman hasil wawancara yang pada beberapa bagian cukup menggelitik.
Dok, adakah hubungannya antara cinta dan kehamilan?
Cinta dan kehamilan tentu ada hubungannya. Karena walau hubungan intim bisa saja terjadi.
Tapi hubungan intim yang tidak dilandasi cinta bukan hubungan intim yang dalam, bermakna yang bisa membuat tercapainya puncak kenyamanan pada kedua belah pihak.
Tapi secara medis, kehamilan bisa terjadi jika kedua pihak sehat, sel telur ibu oke dan sperma suami ibu oke.
Nah, untuk ini mau cinta atau tidak, jika ibu melakukan hubungan intim dengan suami hasilnya ibu bisa hamil.
Apakah itu yang terjadi pada perempuan yang hamil akibat korban pemerkosaan?
Betul sekali. Wanita yang diperkosa dijamin 100% tidak mencintai pemerkosanya.
Tapi karena sperma si pemerkosa berkualitas dan sel telur wanita sehat, ditambah waktunya pas, yaitu saat pemerkosaan terjadi si wanita tengah dalam masa subur, tak lama berselang setelah pemerkosaan, hasilnya positif hamil.
Baca Juga : Koma Setelah Sakit Kepala, Ebony Lahirkan Seorang Bayi padahal Tak Pernah Alami Tanda Kehamilan, Kok Bisa?
Kalau begitu, perempuan yang dinyatakan sehat seharusnya bisa hamil dong, walau tak ada cinta?
Jika kondisi suami dan istri sudah dipastikan sehat, tentunya setelah melakukan hubungan intim dapat terjadi proses kehamilan.
Apakah hambatan dapat terjadi jika istri pernah tidak mencintai suami?
Sebenarnya tidak ada hubungannya, selama suami dan istri sehat serta tidak memiliki gangguan seperti disebutkan di atas.
Buktinya—seperti yang sudah saya katakan tadi-- wanita yang diperkosa bisa hamil.
Lalu apa yang terjadi sebenarnya pada perempuan sehat yang teratur melakukan hubungan intim tetapi tak kunjung hamil?
Kemungkinannya bisa banyak, seperti karena adanya gangguan pada sperma suami, adanya gangguan pematangan dan pelepasan sel telur, penyumbatan pada saluran tuba, atau adanya gangguan hormon.
Apa yang mesti dilakukan?
Berdoa lebih khusyuk pada Tuhan, ikhtiar dengan berusaha dan tak putus asa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui adakah gangguan-gangguan yang menghambat proses kehamilan.
Saran lainnya?
Suami istri bisa melakukan beberapa upaya sebelum berhubungan intim, seperti berbulan madu kembali dan makan malam romantis sebelum bercinta.
Bila perlu, pasang wewangian (aromaterapi) dalam kamar yang mampu membuat pasangan merasa lebih relaks.
Usahakanlah bercumbu dengan bergairah tanpa tekanan atau desakan keinginan untuk hamil.
Intinya, nikmati hubungan suami istri tersebut dengan menjauhkan target ini-itu, perasaan ini-itu, juga pikiran ini-itu.
Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan
Kalau begitu faktor psikologis ada hubungannya juga dengan kehamilan?
Mungkin ada perempuan yang tak kunjung hamil karena setiap berhubu- ngan intim selalu berpikiran, "harus jadi, harus jadi."
Memang bisa. Stres (dengan memiliki pikiran "harus jadi, harus jadi", seperti itu) bisa memengaruhi hormon kesuburan yang nantinya berdampak pada tidak terjadinya pematangan sel telur.
Karena itulah hubungan intim harus dinikmati seperti halnya muda-mudi yang sedang memadu kasih.
Sekarang coba jauhkan pikiran dan perasaan tentang target seperti itu.
Begitu juga suami, harus relaks dan jangan terbebani apa pun.
Ada kejadian, pasangan yang tidak kunjung dikaruniai keturunan akhirnya berpisah.
Setelah masing-masing menemukan pasangan baru dan menikah, eh dia bisa mempunyai keturunan.
Kemungkinan-kemungkinan apa yang menyebabkan ini terjadi?
Jika si perempuan dan lelakinya sudah dipastikan sehat, kegagalan mereka punya anak mungkin saja terjadi karena tekanan psikologis.
Setelah masing-masing menemukan pasangan baru, mungkin mereka dapat lebih menikmati, lebih asyik, dan lebih cocok, dalam segala hal, termasuk saat melakukan hubungan intim.
Ya tentu suasananya jadi jauh lebih santai.
Efeknya karena tidak ada beban dan stres, hubungan intim yang dilakukan bisa optimal. Selanjutnya istri bisa hamil.
Artikel ini pernah tayang di Health.grid.id oleh Gazali Solahuddin dengan judul asli "Cinta Vs Kehamilan, Apakah Ini Penyebab Wanita Tak Kunjun Hamil?"
Baca Juga : Kisah Krisdayanti Lepas dari Narkoba Dengan Bantuan Anang: Seperti Ini Efek Samping dari Pemakaian Narkoba