Intisari-Online.com - Pusat penelitian Pew Research Center di Amerika telah melakukan survei ke lebih dari 20 negara terkait hubungan antara agama dan rasa bahagia seseorang.
Survei tersebut dilakukan pada tiga kelompok partisipan: kelompok aktif beragama (memiliki agama dan aktif kegiatan keagamaan), tidak aktif beragama (memiliki agama tapi tidak terlalu aktif kegiatan keagamaan), dan tidak beragama (yang tidak percaya agama).
Hasilnya menunjukkan, hampir separuh orang yang mengaku bahagia adalah mereka yang masuk dalam kategori aktif beragama.
Baca Juga : Hidup 'di Bawah Dua Agama', Yahudi Abad Pertengahan Diperlakukan Diskriminatif Bahkan Dipaksa Pindah Agama
Ini mungkin terjadi karena agama dianggap dapat membantu mengurangi perasaan kesepian atau sedih pada seseorang.
Misalnya, seseorang yang memiliki konflik dengan sekitarnya akan menjaga jarak, bahkan terputus secara sosial.
Di sinilah peran Tuhan dianggap sebagai faktor penyeimbang bagi hubungan komunikasi yang tidak dimiliki orang tersebut.
Baca Juga : Sejarah Yerusalem: Direbut 20 Kali, Diklaim Banyak Kekaisaran dan 3 Agama
Source | : | nationalgeographic.co.id |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR