Intisari-Online.com - Seberapa banyak Anda mengenal lingkungan sekitar?
Mungkin Anda tahu di mana restoran paling enak dan jalan tikus untuk menghindari kemacetan, tapi mungkin masih banyak yang Anda tidak tahu.
Hal tesebut juga berlaku untuk tempat tinggal kita, galaksi Bima Sakti.
"Rumah" kita ini adalah tempat menakjubkan yang dipenuhi bintang, supernova, nebula, energi, materi gelap, dan masih banyak hal misterius lain yang masih menjadi teka-teki, bagi para ilmuwan sekalipun.
Baca Juga : BPJS Kesehatan Punya Peraturan Baru, Cermati Hal Ini Agar Status Pasien 'BPJS' Anda Tidak Gugur!
Untuk lebih mengenal rumah kita, berikut 9 fakta menarik yang harus Anda tahu dilansir Live Science pada Senin (11/2/2019).
1. Asal usul nama Milky Way dan Bima Sakti
Sebelum muncul lampu, penerangan dibantu oleh langit malam yang dipenuhi taburan bintang menyerupai "kabut" berukuran besar yang bergerak semu dari timur terbenam di barat.
Ada berbagai nama kuno yang diberikan untuk menggambarkan "kabut" itu.
Namun, nama modern yang sekarang kita pakai, Milky Way, berasal dari kepercayaan orang Yunani.
Mereka memiliki mitos tentang bayi Hercules yang dijaga Dewi Hera saat malam.
Saat sedang menyusui, Dewi Hera tertidur.
Namun, saat ia terbangun dan nenennya lepas, air susunya tumpah menghiasi langit malam.
"Milky Way adalah salah satu istilah yang begitu tua, yang awalnya sempat dilupakan," kata profesor sejarah sains di Gallatin School of Individualized Study, Matthew Stanley.
Sementara itu, istilah Bima Sakti berasal dari tokoh berkulit hitam dalam pewayangan, yaitu Bima.
Istilah ini muncul karena orang Jawa kuno melihat susunan bintang-bintang yang tersebar di angkasa jika dihubungkan dan ditarik garis akan membentuk gambar Bima dililit ular naga.
Sebab itulah, kita menyebutnya Bima Sakti.
2. Berapa berat Bima Sakti?
Kalau galaksi Bima Sakti ibarat rumah, artinya galaksi yang kita tinggali juga memiliki berat.
Namun, para ahli belum dapat memecahkan misteri ini. Beberapa beranggapan, berat Bima Sakti sekitar 700 miliar sampai 2 triliun kali lebih berat dari Matahari.
Menurut astronom Ekta Patel dari University of Arizona di Tucson, sebagian besar massa Bima Sakti, sekitar 85 persen, mungkin berupa materi gelap tak bercahaya dan sulit diamati secara langsung.
Baca Juga : 4 Sayuran yang Wajib Dihindari Bagi Anda yang Terkena Asam Urat!
3. Berapa banyak jumlah bintang di langit?
Mungkin ini adalah pertanyaan tersulit dan tak berujung.
Tak terkecuali bagi para astronom yang terus berdebat untuk menjawabnya.
Teleskop para astronom hanya bisa melihat bintang-bintang paling terang di galaksi kita.
Padahal, ada begitu banyak bintang yang bersembunyi terhalangi gas dan debu.
Salah satu teknik untuk memperkirakan jumlah bintang di Bima Sakti adalah dengan melihat seberapa cepat bintang mengorbit di dalamnya, yang memberi indikasi adanya tarikan gravitasi dan juga massa.
Saat massa galaksi dibagi dengan ukuran rata-rata bintang, maka Anda akan mendapat jawabannya.
Namun, David Kornreich, astronom di Ithaca College, New York, memperingatkan bahwa angka-angka yang didapat adalah perkiraan, bukan hasil pasti.
Salah satu yang memperkirakan jumlah bintang di Bima Sakti adalah Satelit GAIA milik Badan Antariksa Eropa (ESA).
Mereka memetakan lokasi 1 miliar bintang di galaksi, dan para ahlinya percaya lokasi tersebut mewakili 1 persen dari jumlah bintang yang ada.
Mereka menaksir, jumlah bintang kita ada sekitar 100 miliar.
4. Monster lubang hitam di pusat Bima Sakti
Di jantung galaksi kita muncul raksasa kelaparan yang disebut raksasa lubang hitam. Beratnya sekitar 4 juta berat matahari.
Para astronom mengetahui itu setelah melacak jalur bintang di pusat Bima Sakti dan mereka melihat bahwa bintang-bintang itu mengorbit obyek supermasif yang tak terlihat.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir para astronom telah menggabungkan hasil pengamatan beberapa teleskop untuk mengintip lingkungan di sekitar lubang hitam yang dipenuhi gas dan debu di sekelilingnya.
Proyek yang disebut Event Horizon Telescope ini diharapkan dapat mengambil gambar pertama dari tepi lubang hitam dalam beberapa bulan mendatang.
5. Galaksi-galaksi kecil mengorbit Bima Sakti dan kadang menabraknya
Saat penjelajah Portugis Ferdinand Magellan berlayar melewati belahan Bumi selatan pada abad ke-16, ia dan krunya menjadi bagian dari kelompok Eropa pertama yang melaporkan adanya kelompok sirkuler bintang di langit.
Hal tersebut tertuang di European Southern Observatory.
Cluster yang dimaksud sebenarnya adalah galaksi kecil yang mengorbit Bima Sakti, seperti planet di sekitar bintang, dan mereka dinamai awan Magellan Kecil dan Magellan Besar.
Awal tahun ini, para astronom menggunakan data baru dari satelit GAIA yang menunjukkan jutaan bintang di galaksi kita bergerak dalam orbit sempit mirip jarum.
Ini menunjukkan mereka berasal dari galaksi katai.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR