Advertorial
Intisari-Online.com – Tanggal 4 Februari diperingati sebagai Hari Kanker Sedunia. Tema pada tahun 2019 ini adalah “Saya dan Saya Akan.”
Meningkatkan kesadaran pada Hari Kanker Sedunia, mantan aktor, Nafisa Ali, membawa kita melalui perjalanannya memerangi kanker peritoneal dan memiliki pesan penting bagi wanita dan dokter di seluruh dunia mengenai diagnosis dan perawatan penyakit mematikan ini.
Berikut ini wawancara yang dilakukan oleh onlymyhealth kepada Nafisa Ali.
Baca Juga : Waspada! Termasuk Kanker pada Organ Kewanitaan, Ini 6 Jenis Kanker yang Gejalanya Sulit Dideteksi
Perubahan apa yang terjadi pada tubuh Anda yang Anda lihat?
Awalnya, saya mengalami sakit di perut dan bersendawa terus-menerus.
Dokter melakukan ultrasound dan CT scan, tetapi tidak dapat mengetahui penyebab sebenarnya.
Setelah rasa sakit berlanjut selama lebih dari beberapa bulan, saya kembali melakukan USG.
Saat itulah mereka menemukan cairan di perut saya, yang berarti TBC atau kanker.
Kemudian, saya pun didiagnosis menderita kanker peritoneal.
Baca Juga : Kanker Pankreas: Faktor Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Bagaimana Anda bisa menerima diagnosis tersebut?
Sejujurnya, saya merasa lega setelah menemukan apa yang sebenarnya terjadi pada saya. Selama berbulan-bulan pertentangan akhirnya berhenti.
Bagaimana penyakit ini memengaruhi keluarga Anda?
Keluarga saya sangat terkejut setelah mengetahui bahwa saya menderita seperti penyakit fatal - kanker peritoneal.
Namun, mereka mendukung saya melewati semuanya. Mereka melakukan apa saja untuk mendukung saya.
Lalu, bagaimana perawatannya?
Kita semua berpikir bahwa kemoterapi adalah hal yang menakutkan, tetapi sebenarnya tidak.
Cara dokter saya memperlakukan saya, ini adalah perjalanan yang nyaman, tidak traumatis seperti yang saya kira.
Tapi saya merasa sangat lemah selama lima hari pertama, yang diikuti oleh tiga minggu waktu pemulihan.
Pada saat saya pulih dari itu, kemoterapi kedua menyerang kita, yang merupakan salah satu bagian yang paling sulit.
Saya harus benar-benar kuat selama ini. Pertempuran utama dimulai setelah kemoterapi dilakukan - operasi, yang sukses.
Baca Juga : Yuk Kurangi Risiko Kanker Prostat dengan Adopsi Gaya Hidup Sehat
Bagaimana kanker memengaruhi gaya hidup Anda?
Dengan kemoterapi, kekebalan dan jumlah hemoglobin menjadi rendah sehingga saya harus menghindari semua hal yang mentah, termasuk salad dan junk food.
Saya juga memeriksa asupan gula saya.
Menurut Anda apa yang bisa dilakukan para dokter dengan lebih baik?
Saya pikir para dokter harus memberi tahu pasien mereka tentang berbagai tes yang tersedia untuk mendeteksi kanker, apalagi bila tes itu tersedia dengan murah.
Saya menyesal tidak melakukan tes CA 125 sebelumnya. Saat ini, penanda kanker tersedia untuk setiap bagian tubuh.
Dalam kasus saya, upaya gigih saya yang mengarah pada diagnosis.
Apa yang memberi Anda kekuatan?
Kepercayaan bahwa kanker tidak akan memenangkan pertempuran ini, saya akan menang, untuk saya dan keluarga saya.
Saya juga tidak membiarkan perasaan bahwa saya menderita penyakit ini dan mengalahkan saya.
Baca Juga : Tidak Hanya Wanita, Pria pun Bisa Terkena Kanker Payudara: Ini Gejala, Diagnosis dan Pengobatannya