Advertorial
Intisari-Online.com - Kisah wanita ini mungkin bisa menjadi pelajaran berharga untuk tidak meremehkan gigitan hewan yang tidak berbahaya.
Seperti dilansir dari Daily Mirror pada Kamis (31/1/2019), wanita ini mengalami pengalaman mengerikan ketika digigit serangga yang tidak berbahaya.
Wanita 55 tahun yang tidak disebutkan namananya ini, kembali ke Inggris setelah melakukan perjalanan dari Uganda Afrika.
Saat kembali ia curiga ketika muncul benjolan bengkak di kepalanya.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Kemudian, ia pergi ke dokter umum 9 hari kemudian, karena mengeluh pembengkakan dan rasa sakit di kepalanya.
Namun ia hanya diberi antibiotik untuk infeksi dan di perbolehkan pulang setelahnya.
Tetapi pada kunjungan keduanya ke dokter, dalam pemeriksaan yang lebih dekat. Dokter menemukan telur lalat di dalam bencolan tersebut.
MenurutBritish Medical Journal (BMJ), lubang ditemukan dan menurut para ahli itu adalah lubang pernafasan untuk larva lalat atau belatung.
Baca Juga : Dapat Turunkan Berat Badan, Pahami Juga Risiko Menggunakan Cuka Apel!
BMJ menguraikan bagaimana dokter mengoleskan jeli petroleum untuk mengeluarkan belatung tersebut.
Kemudian satu belatung diekstraksi dan dikirim ke London School of Tropical Medicine untuk diperiksa.
Menurut penelitian, Larva ini diidentifikasi sebagai lund's fly, spesies langka dari hutan hujan Afrika.
Hasil USG lain pada wanita itu menemukan satu belatung lagi di dalam kepalanya, membawanya untuk menjalani operasi untuk pengangkatannya.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Menurut Dr Farah Shahi, seorang spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Pengajaran York Inggris, berpendapat lain ia mengatakan kepada LiveScience :
Bahwa seekor lalat atau belatung kemungkinan besar meletakkan telur di atas handuk yang digunakan wanita itu untuk membungkus rambutnya, kemudian membenamkan ke dahinya.
Wanita itu telah pulih, dan penulis laporan hanya mencatat satu kasus lain yang tercatat di Inggris sejak 2015.