Advertorial
Intisari-online.com - Denmark telah dinyatakan sebagai negara paling bersih dari korupsi di dunia dengan Somalia yang berada paling bawah.
Namun, Amerika Serikat justru tersingkir dari 20 besar sebagai negara tidak korup. Sementara negara besar seperti Inggris berada di posisi ke-11 bersama dengan Jerman.
Seperti dikutip dari Transparency International(TI) melalui Metro pada Rabu (30/1/2019), Indeks persepsi korupsi tersebut hingga 2018.
Organisasi yang bermarkas di Berlin ini mengatakan bahwa Amerika mengalami penurunan skor yang artinya bahwa korupsi di negara tersebut naik.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Kini Amerika mengalami ancaman sistem check balance, serta erosi norma dan etika pada tinggkat kekuatan tertinggi.
Berbeda dengan Denmark sebagai negara paling bersih di dunia dari korupsi, dan Selandia Baru memiliki skor terbaik pada Indeks Persepsi Korupsi (CPI).
Pada tahun 2018, mereka mencetak skor 88 dan 87, sementara Somalia, Suriah dan Sudan Selatan tetap di bagian bawah dengan skor 10,13, dan 13.
Secara keseluruhan, lebih dari dua pertiga negara mencetak skor di bawah 50 persen indeks pada 2018, dengan indeks rata-rata 43.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Organisasi tersebut, mengatakan hanya 20 negara yang signifikan meningkatkan skor mereka sejak 2012.
Di antaranya adalah, Argentina dan Pantai Gading, enam belas lainnya termasuk Australia, Chili dan Malta yang menurun secara signifikan pada periode sama.
Sedangkan Indonesia sendiri menempati urutan ke-89 di mana negara ini memiliki skor mencapai 38 saja.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa negara ini berada di zona tiga langkah lebih baik dari negara terkorup.
Baca Juga : Facebook Messenger, WhatsApp dan Instagram Dikabarkan Akan Bergabung Menjadi Satu
Namun, berada 6 langkah di bawah negara paling bersih dari korupsi.
Skor rata-rata untuk Uni Eropa dan negara-negara Eropa Barat tetap stabil di 66, sementara Afrika sub-Sahara hanya mencetak 32, kata TI.
Skor 100 dianggap 'sangat bersih', sedangkan skor nol sangat korup.
Tranperency International mengatakan analisisnya menunjukkan hubungan yang jelas antara memiliki demokrasi yang sehat dan memerangi korupsi sektor publik, dan mengutip skor yang menurun untuk Turki dan Hungaria.
Baca Juga : (Video) Upacara Pemakaman Menjadi Kacau Setelah Peti Jenazah Jatuh Terbalik di Liang Kubur
Hal ini sehubungan dengan tantangan terhadap supremasi hukum dan kebebasan pers.
"Korupsi jauh lebih mungkin berkembang di mana fondasi demokrasi lemah dan di mana politisi tidak demokratis dan populis dapat menggunakannya untuk keuntungan mereka," kata Delia Ferreira Rubio, yang memimpin kelompok masyarakat sipil global.