Advertorial
Intisari-Online.com – Baru saja ada penelitian yang mengatakan bahwa salah satu jenis kopi paling popular di dunia akan punah.
Dilansir dari CNN pada Kamis (17/1/2019), para peneliti di Kew Royal Botanic Gardens di Inggris memperingatkan bahwa perubahan iklim akan mengakibatkan tanaman kopi yang tumbuh di habitat liar punah.
"Penting untuk diingat adalah bahwa kopi membutuhkan habitat hutan untuk bertahan hidup," kata peneliti senior Aaron P. Davis.
Namun karena kenaikan suhu dan peningkatan curah hujan yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat membuat kopi tidak mungkin tumbuh di tempat-tempat yang dulunya tumbuh subur.
Baca Juga : Foto Kakek Kurus Kering, Telanjang, dan Diduga di Kerangkeng Anak Kandungnya di Medan Jadi Viral
Mereka memprediksi jenis kopi ini akan punah pada 10 hingga 20 tahun lagi.
Nah, ada satu hal lagi yang mungkin akan punah dalam beberapa tahun ke depan, mereka adalah harimau.
Dilansir dari ladbible.com pada Kamis (17/1/2019), badan amal hewan, Born Free, telah meluncurkan permintaan internasional untuk membantu menyelamatkan harimau.
Menurut organisasi tersebut, harimau bisa punah dalam satu dekade ke depan.
Bukan tanpa alasan Born Free mengatakan hal tersebut.
Tercatat kematian harimau telah sedemikian dramatis sehingga total 96 persen populasi harimau dunia telah menghilang dalam 100 tahun terakhir.
Dalam catatan mereka, sedikitnya hanya 4.000 ekor harimau yang ada di dunia saat ini.
Alasan utama di balik angka yang menyusut ini adalah kombinasi berbahaya perburuan liar dan perusakan habitat, yang keduanya merupakan kesalahan manusia.
Menurut Born Free, 85 persen konflik antara manusia dan harimau terjadi ketika orang-orang masuk ke wilayah satwa liar, seperti pergi ke hutan.
Oleh karenanya, sekarang badan amal itu menyerukan kepada dunia untuk membantu menyelamatkan spesies hewan langka tersebut.
Baca Juga : Kopi Paling Populer di Dunia Terancam Punah, dan Itu Adalah Salah Kita Sendiri
Salah satu cara yang mereka lakukan adalah bekerja bersama dengan tujuh LSM India untuk mengatasi krisis perburuan liar serta juga melindungi habitat harimau.
Bersama-sama, mereka berharap ini bisa mempromosikan gagasan konservasi sehingga masyarakat dan satwa liar dapat hidup berdampingan secara damai.
Alasan mengapa Born Free melakukan hal ini di India, karena dari 4.000 ekor harimau yang diyakini tersisa, setengah di antaranya diperkirakan berasal dari India.
Lalu lebih dari 500 di antaranya ditemukan di wilayah tengah Satpuda, India.
"India adalah salah satu rumah terbesar bagi beberapa keanekaragaman satwa liar di Bumi," kata CEO Born Free, Howard Jones.
“Karena berada dalam ekosistem yang luar biasa ini, harimau membutuhkan kita untuk membuat mereka yang tersisa bertahan.”
“Cara dengan mengurangi konflik manusia-satwa liar.”
“Cara tersebut termasuk dengan mengurangi perburuan yang mengincar bagian tubuh mereka untuk dijadikan obat tradisional dan berhenti merusak habitatnya.”
Jones juga ingin menyakinkan bahwa akan ada konsekuensi yang mengerikan jika dunia ini tidak memiliki harimau satu ekor pun.
Karenanya, sebelum terlambat, ia meminta inisiatif semua orang untuk tidak memburu harimau.
Baca Juga : Mirip di Jepang, Rumah-rumah di Italia Ini Juga Diobral Sangat Murah, Hanya Rp14.000, Berminat?