Advertorial

Benarkah Konsumsi Vitamin Berlebihan Dapat Merusak Hati dan Ginjal?

Muflika Nur Fuaddah
Adrie Saputra
Muflika Nur Fuaddah
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Pernahkan Anda bertanya benarkah jika kita konsumsi Vitamin berlebihan dapat rusak hati dan ginjal? Yuk cari tahu lebih jauh.
Pernahkan Anda bertanya benarkah jika kita konsumsi Vitamin berlebihan dapat rusak hati dan ginjal? Yuk cari tahu lebih jauh.

Intisari-Online.com - Pernahkan Anda bertanya - benarkah jika kita konsumsi Vitamin berlebihan dapat merusak hati dan ginjal?

Nah, sebenarnya ada asupan harian yang optimal (ODI) untuk setiap vitamin dan mineral.

Untuk setiap orang, takaran ini akan bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, kondisi medis kronis dan kemampuan menyerap nutrisi.

Kemungkinan Anda tidak akan mendapatkan terlalu banyak vitamin dari konsumsi makanan saja, tetapi dimungkinkan untuk mengonsumsi vitamin dan suplemen juga.

Baca Juga : Jika Ingin Diet Sukses, Pilih Diet Terbaik yang Sesuai untuk Tubuh dengan 5 Cara Berikut!

Namun, vitamin tertentu lebih buruk daripada yang lain.

Bahkan jika dikonsumsi berlebihan, itu dapat menyebabkan lebih banyak masalah.

HATI DAN GINJAL

Baca Juga : 7 Manfaat Teh Matcha yang Jarang Diketahui, Salah satunya Tingkatkan Fungsi Otak

Ginjal bertanggung jawab untuk memproduksi hormon dan vitamin.

Mereka sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan untuk magnesium, natrium, kalium, fosfor, kalsium, dan bikarbonat.

Hati mendetoksifikasi tubuh dan harus mengekstrak zat yang dibutuhkan dan tidak diinginkan dalam semua cairan dan makanan.

Ini menghasilkan empedu dan menyimpan serta mengasimilasi vitamin yang larut dalam lemak.

Baca Juga : Catat! Inilah Beberapa Obat Untuk Menurunkan Panas pada Anak

Vitamin A

Vitamin A aktif dalam bentuk apa pun disimpan di hati, jadi asupan yang melebihi dosis kebutuhan dapat timbulkan racun.

Karena hati adalah tempat penyimpanan, terlalu banyak membanjiri organ ini, maka akan membuatnya bekerja dengan sangat keras.

The Hepatitis Foundation International memperingatkan kelebihan asupan vitamin A sebagai racun bagi hati.

Baca Juga : Punya Pasangan Pria Malas Memang Bikin Sebal, Ini Cara Memperbaikinya

Gejala keracunannya seperti mual atau vertigo.

Vitamin D

Ada dua jenis vitamin D (D-2 dan D-3).

Baca Juga : Obat Penyakit Parkinson Bisa Membuat Seseorang Menjadi Sembrono

Keduanya adalah vitamin D yang dibutuhkan tubuh Anda setelah hati dan ginjal memprosesnya.

Namun terlalu banyak asupan vitamin D menyebabkan kelebihan kalsium dalam darah. Jika kelebihan terus berlanjut, endapan kalsium bisa berakhir di ginjal dan organ lain.

Vitamin B-3

Untuk individu tanpa masalah hati, mengonsumsi miacin, atau B-3, tidak menjadi masalah.

Baca Juga : Dengan Aplikasi ApotikAntar, Tak Perlu Lagi Antri dan Kehabisan Obat

Tetapi bagi mereka yang memiliki masalah atau penyakit hati, terlalu banyak B-3 dapat sebabkan masalah fungsi hati.

Mintalah dokter memantau dosis vitamin Anda agar aman.

Vitamin C

Meskipun mitos bahwa kelebihan vitamin C menyebabkan batu ginjal, menurut Dr. Shari Lieberman, PhD, penulis "The Real Vitamin & Mineral Book," orang dengan fungsi ginjal yang buruk perlu berhati-hati dengan mengonsumsi terlalu banyak vitamin C.

Baca Juga : Ternyata Kondisi Telinga Mampu Mendeteksi Gejala Penyakit Jantung

Ginjal Anda mungkin tidak mampu menangani ekskresi, dan asam oksalat dalam urin Anda dapat meningkat, yang merupakan tanda memburuknya fungsi ginjal.

Juga, vitamin B-12 dapat habis, menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia.

Lieberman merekomendasikan antara 500 mg hingga 5.000 mg vitamin C setiap hari.

Minumlah Vitamin dengan Benar

Baca Juga : Miris, Perempuan China Ini Meninggal Akibat Keracunan Sup Kodok yang Ia Buat Sendiri untuk Sembuhkan Penyakit Hati

Menurut Dr. Lieberman, mengonsumsi banyak vitamin sekaligus tidaklah ideal.

Suplemen paling baik dikonsumsi saat makan, dan harus disebar sepanjang hari.

Mengonsumsi suplemen dengan benar akan meningkatkan daya serap dan toleransi mereka.

Baca Juga : Cuma dengan Suntik Vitamin Ini Berat Badan Bisa Turun, Apa Itu?

Artikel Terkait