Intisari-online.com - Seorang pria asal Venezuela mengalami nasib tragis usai dirinya meninggal karena sebuah penembakan.
Melansir dari RCradio pada Selasa (18/12/18), sejak itu lebih dari 1 minggu berlalu ketika Caesar Alexis Branco menjadi korban kekerasan di Cali.
Peristiwa terjadi pada 11 Desember lalu di lingkungan Puertas de Sol, di Negara Venezuela.
Pada saat itu, Caesar (20) duduk di sebuah toko sambil minum soda, namun pria tak dikenal mendatanginya dan melakukan penembakan.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
"Anak itu ditembak tiga kali dan meninggal ketika dia dibawa ke rumah sakit Carlos Holmes Trujillo," kata kerabatnya.
"Meskipun alasan kejahatan dengan putra saya ini tidak diketahui, kami percaya bahwa itu akan menjadi kasus xenophobia lain," tambahnya.
Anak itu dicintai, dan menjadi bagian dalam komunitas agamanya, jadi mereka menyimpan tubuh Caisar untuk mengawasinya dan tidak menguburkanya.
Dalam penjelasannya, mereka mengatakan melalui pesan Tuhan, mereka bernyanyi supanya bisa membangkitkanya.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Oleh karena itulah mereka meninggalkan mayat Caisar di peti mati selama beberapa hari sejak kematiannya.
"Kami bernyanyi dan berdoa menunggunya untuk bangkit dan hidup kembali. Tubuh tidak berbau karena kami telah menyiapkannya dengan sangat baik," kata ayah pemuda itu.
"Mereka dokter forensik dan kesehatan sudah memverifikasi bahwa semuanya baik-baik saja, maka saya tidak mengerti, mengapa masyarakat mengeluh," tambah ayah pemuda itu.
Namun, karena situsi ini, para tetangganya khawatir karena seiring waktu berjalan, tubuh jenazah ini akan membusuk dan menggangu lingkungan.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
En Puerta del Sol, barrio popular de Cali, están viviendo una situación poco común. Una comunidad cristiana liderada por el pastor venezolano Julio Blanco se rehúsa a sepultar el cuerpo de César Alexis Blanco, asesinado hace 10 días tras recibir varios disparos. pic.twitter.com/RH5bWsSfFe
— Política Heroica (@PoliticaHeroica) December 20, 2018
Bahkan, beberapa anak telah dipindahkan dari lingkungan tersebut karena untuk menghindari kemungkinan penyakit akan muncul.
Karena sisa-sisa ditempatkan di tempat tinggal, bau busuk dan kadang-kadang menyebabkan munculnya besar lalat, menyebabkan penduduk mengeluh ke departemen kesehatan setempat.
Lebih banyak tetangga menggambarkan keluarga ini "gila" karena mereka bahkan percaya bahwa orang yang sudah mati dapat dibangkitkan kembali.
Kini pihak berwenang diharapkan untuk menengahi hal ini, dengan kerabat pemuda yang terbunuh sehingga tubuhnya segera dimakamkan.
Baca Juga : Sering Muncul di Kulit, Ternyata 5 Tanda Ini Menjadi Gejala Awal Kanker Kulit, Salah Satunya Tahi Lalat
Source | : | Bastille Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR