Advertorial
Intisari-Online.com -Kabar tewasnya 31 pekerjapekerja proyek jembatan Trans Papua turut membawa kabar yang mengejutkan.
Sebab, ternyata lokasi penembakan pernah dilalui oleh Presiden Joko Widodo pada Mei 2017 dengan mengendarai motortrail.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, kepada wartawan di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (4/12/2018).
Saat itu, beragam komentar muncul terkait aksi Jokowi.
Baca Juga : Presiden Jokowi Tinjau Langsung Pembangunan Trans Papua dengan Kendarai Motor Trail Sendiri
Ada yang menyebutnya sangat berani, namun tidak sedikit yang menyebut aksi Jokowi tersebut penuh risiko bahkan cenderung nekat.
Hal yang sama pernah disampaikan oleh pengamat militer Agustinus Winardi diIntisari Online dalam artikel"Meski Dikelilingi Pengawal Bersenjata, Aksi Jokowi Kendarai Motor Trail di Papua Tetap Mengundang Bahaya".
Di bawah ini artikel lengkapnya.
---
Baca Juga : Sadis! 31 Pekerja BUMN Dibunuh Karena Ambil Foto Tentara Pembebasan Papua Saat Upacara
Tidak ada seorang Presiden di dunia ini yang memiliki tingkah aneh-aneh seperti Presiden Indonesia Joko Widodo.
Salah satu keanehan sepak terjang Jokowi adalah kenekatannya untuk menginspeksi pelaksanaan pembangunan jalan raya Trans Papua di Wamena, Jaya Wijaya,Papua, menggunakan motor trail.
Sebenarnya setiap kunjungan Presiden ke daerah manapun aparat keamanan setingkat Kodam dan Polda telah menyiapkan penjagaan maksimal.
Bisa dikatakan dalam kondisi siaga satu.
Tak hanya Kodam dan Polda yang bersiaga demi menjaga keselamatan Presiden, TNI AL juga menyiagakan sejumlah kapal perangnya di perairan terdekat plus dilengkapi helikopter penyelamat.
Kekuatan TNI AU yang berada di Papua juga dalam kondisi siaga satu mulai dari menyiapkan jet-jet tempur dan helikopter.
Pada prinsipnya sistem keamanan untuk menjaga presiden ada tiga lapis. Yakni ring luar, ring tengah, dan ring dalam.
Penjagaan di ring dalam merupakan pengamanan melekat para diri Presiden Jokowi yang dilaksanakan oleh Paspampres.
Baca Juga : Lewat Vlog, Presiden Jokowi Bagikan Pengalamannya Menyusuri Trans Papua dengan Motor Trail
Dalam kepemimpinan Presiden Jokowi telah terjadi perubahan doktrin pengamanan.
Paspampres harus mematuhi keinginan Jokowi yang sedang diamankan.
Bukan Jokowi yang mematuhi prosedur pengamanan yang sudah menjadi standar Paspampres.
Maka dalam setiap tugas mengawal Jokowi, pasukan Paspampres selalu senam jantung karena Jokowi sering melakukan impovisasi tak terduga.
Misalnya berhenti mendadak di suatu tempat untuk belanja atau sekadar menyalami warga masyarakat.
Improvisasi Jokowi itu harus bisa diamankan oleh Paspampres secara tepat dan terukur.
Karena Jokowi melarang Paspampres bertindak secara berlebihan saat mengawal dirinya.
Improvisasi yang sering dilakukan Jokowi sebenarnya tidak berisiko tinggi jika berlangsung di kawasan yang aman.
Tapi jika dilakukan di daerah rawan, seperti di Papua, improvisasi yang dilakukan Jokowi dengan mengendarai motor trail di medan terbuka sangat berisiko tinggi.
Pasalnya di Papua masih ada kelompok sipil bersenjata, Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang kerap melakukan serangan bersenjata kepada para pekerja pembangun jalan Trans Papua.
Memang bisa dipastikan aparat keamanan telah terlebih dahulu menyeterilkan kawasan yang akan digunakan kegiatan oleh Jokowi.
Parasniperpun sudah ditempatkan oleh aparat keamanan untuk mengamankan area ring satu.
Namun apa yang dilakukan Jokowi sebagai Presiden RI saat melakukan inspeksi jalan seraya naik motor trail dan berada di medan terbuka tak akan dilakukan oleh Presiden manapun di dunia ini.
Selain rawan kecelakaan juga sulit dilakukan prosedur pengamanan standarnya.
Jadi aksi Jokowi naik trail di Wamena meskipun dikelilingi para pengawal bersenjata sesungguhnya sedang menantang bahaya.
Baca Juga : Sihir Papua Nugini: Roh Kuno dan Penyihir Modern Mematikan yang Bertahan Hidup