Advertorial

Setelah Ditembaki, Tiga Kapal Ukraina Ditahan Rusia, Semenanjung Krimea Memanas

Intisari Online
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Ukraina menyerukan penjatuhan sanksi terhadap Moskow setelah Rusia melepaskan tembakan serta menahan tiga kapal Ukraina.
Ukraina menyerukan penjatuhan sanksi terhadap Moskow setelah Rusia melepaskan tembakan serta menahan tiga kapal Ukraina.

Intisari-Online.com -Ukraina meminta digelarnya pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB sekaligus menyerukan penjatuhan sanksi internasional terhadap Moskow setelah Rusia melepaskan tembakan serta menahan tiga kapal Ukraina di perairan Semenanjung Krimea.

Insiden bermula ketika dua kapal artileri Ukraina, Berdyansk dan Nikopol, serta kapal tunda Yana Kapa tengah berlayar dari Pelabuhan Odessa di Laut Hitam ke Mariupol di Laut Azov.

Ukraina mengklaim pihak Rusia mencoba menghadang tiga kapal itu dan menabrak kapal tunda.

Ketiga kapal itu melanjutkan pelayaran ke arah Selat Kerch, namun dihadang kapal tanker. Enam awak kapal dilaporkan mengalami luka-luka.

Baca Juga : Netizen Malaysia Terkejut Melihat Foto Yang di-Pertuan Agong Tampak Menikah dengan Mantan Ratu Kecantikan Rusia

Rusia mengutus dua kapal tempur dan dua helikopter ke area tersebut.

Kapal-kapal Ukraina dituduh memasuki perairan Rusia secara ilegal dan lalu lintas di perairan itu dihentikan untuk sementara karena alasan keamanan.

Badan Keamanan Rusia mengonfirmasi salah satu kapal patrolinya menggunakan kekerasan untuk menahan tiga kapal Ukraina, seraya mengklaim bahwa hanya tiga awak kapal yang cedera.

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, langsung mengadakan pertemuan darurat dengan "kabinet perangnya" untuk menanggapi insiden ini, sebut juru bicara presiden.

Baca Juga : Amber Room, Harta Legendaris Kekaisaran Rusia yang Dijarah Rezim Nazi, Disebut Telah Ditemukan oleh Pemburu Harta Karun

Bagaimana tanggapan internasional?

Uni Eropa meminta Rusia "mengembalikan kebebasan bergerak di Selat Kerch" dan mendesak "semua pihak menahan diri".

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), "mendukung kedaulatan Ukraina dan kesatuan wilayahnya secara penuh, termasuk hak bernavigasi di wilayah teritorialnya.

NATO juga mengatakan Rusia mesti "memastikan akses tak terhalang ke pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Azov".

Apa latar belakang insiden ini?

Perairan dangkal Laut Azov terletak di sebelah timur Krimea dan sebelah selatan sejumlah wilayah yang diduduki sebagian oleh kelompok separatis pro-Rusia.

Dua pelabuhan Ukraina di pesisir utara, Berdyansk and Mariupol, memainkan peranan krusial dalam mengekspor biji-bijian dan baja sekaligus mengimpor batu-bara.

Perjanjian 2003 antara Ukraina dan Rusia menjamin kebebasan berlayar bagi kapal-kapal kedua negara.

Baca Juga : Pacar Baru Muzdalifah Berusia 15 Tahun Lebih Muda Darinya, Ini 4 Alasan Wanita Lebih Suka 'Berondong'

Akan tetapi, akhir-akhir ini Rusia mulai memeriksa kapal-kapal yang berlayar dari dan ke pelabuhan-pelabuhan Ukraina. Moskow beralasan pemeriksaan itu diperlukan demi keamanan, sembari merujuk pada ancaman bahaya dari kaum radikal Ukraina.

Aksi pemeriksaan itu dimulai setelah Ukraina menahan sebuah kapal nelayan dari Krimea pada Maret lalu.

Lebih dari 10.000 orang tewas di bagian timur Donetsk and Luhansk sejak kelompok-kelompok separatis angkat senjata melawan Ukraina pada April 2014.

Ukraina dan negara-negara Barat menuduh Rusia mengerahkan pasukan ke wilayah itu sekaligus mempersenjatai kelompok -kelompok separatis.

Moskow membantah hal ini, namun berkilah para relawan Rusia-lah yang membantu para pemberontak.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul MEMANAS, Militer Rusia Tembaki dan Sita 3 Kapal Angkatan Laut Ukraina.

Baca Juga : Baru Berusia 13 Tahun, Inilah Putri Leonor yang Bakal Jadi Pewaris Takhta Kerajaan Spanyol dan Fasih 4 Bahasa Asing