Advertorial
Intisari-Online.com -Pada dasarnya, angka berat badan memang akan naik turun setiap hari.
Bahkan dalam sehari, bisa saja berat badan berbeda-beda.
Namun, selisihnya tentu tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 2 kg dalam sehari.
Jika berat badan naik turun lebih dari 2 kg sehari dan terjadinya hanya dalam beberapa hari saja, ini bukan hal yang baik.
Kamu justru harus berhati-hati jika berat badan naik turun drastis.
Penambahan berat badan yang terlalu cepat bisa membuat terjadinya penumpukan lemak besar-besaran dalam tubuh.
Lemak yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan, dan bisa memengaruhi indeks massa tubuh (IMT ) atau disebut juga body mass index (BMI).
Berat badan yang meningkat normal biasanya terjadi akibat semakin bertambahnya otot dan jaringan.
Baca Juga : Jumlah Wajah yang Ditemukan pada Gambar Ini Akan Ungkap Kondisi Ingatan Anda
Otot baru akan meningkat setelah beberapa waktu dilatih, dan yang realistis biasanya bertambah sekitar satu kg per minggu.
Tanpa olahraga, sekitar 2/3 penambahan berat badan yang kamu dapatkan itu berasal dari lemak.
Karenanya, ketika berat badan naik terlalu cepat, kemungkinan besar ini bukanlah karena otot mulai terbangun, tapi akibat penumpukan lemak.
Kenaikan berat badan yang cepat biasanya terjadi akibat peningkatan jumlah makanan manis dan berlemak jenuh tapi kurang nutrisi berkualitas.
Baca Juga : Jumlah Wajah yang Ditemukan pada Gambar Ini Akan Ungkap Kondisi Ingatan Anda
Ini yang membuat timbulnya peningkatan berat badan yang sangat cepat.
Peningkatan jumlah lemak ini juga mengancam kesehatan tubuh.
Bagaimana tidak, tingginya lemak tubuh berkaitan dengan berbagai macam penyakit metabolik seperti diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
Apa akibatnya jika berat badan turun drastis?
Baca Juga : Jika Miliki Kuku Bergaris Hitam, Kita Patut Waspada Karena Bisa Jadi Tanda Kanker Ganas
Penurunan berat badan yang terlalu cepat bukan berarti terjadi penurunan massa lemak yang cepat juga, lho.
Jadi jangan senang dulu. Justru penurunan berat badan yang drastis menurunkan jumlah otot dan cairan dalam tubuh.
Ini adalah komposisi tubuh yang seharusnya dijaga agar tubuh tetap sehat.
Hal ini terbukti dalam sebuah penelitian yang membandingkan orang dengan diet sangat ketat (500 kalori per hari) dengan kelompok yang diet rendah kalori sebesar 1.250 kalori selama 12 minggu.
Baca Juga : Di China iPhone Ternyata Digunakan Orang Miskin, Sedang Xiaomi Justru Digunakan Orang Kaya, Ini Datanya
Para peneliti menemukan bahwa kelompok yang diet sangat ketat dengan menurunkan kalori hanya 500 kalori per hari justru kehilangan massa otot 6 kali lebih banyak.
Komposisi yang justru harusnya dijaga agar dapat menjaga kecepatan metabolisme tubuh tetap stabil.
Orang yang banyak kehilangan massa ototnya secara drastis akan memengaruhi keseimbangan hormon seperti hormon tiroid.
Alhasil kondisi ini membuat kecepatan metabolisme semakin melambat, termasuk metabolisme pembakaran kalori per hari.
Penelitian dalam jurnal Obesity (Sliver Spring) menunjukan bahwa berat badan yang terlalu cepat turun membuat kemampuan pembakaran kalori menurun sebanyak 23%.
Nah, kondisi ini justru membuat tubuh semakin lama dan sulit membakar kalori khususnya dari lemak yang seharusnya dibakar.
Bukan hanya itu, jika kita memaksakan untuk menurunkan berat badan secara cepat dengan diet yang sangat ketat, kekurangan gizi pun bisa terjadi.
Orang yang mengalami penurunan berat badan drastis berisiko besar kekurangan zat gizi penting seperti zat besi, folat, vitamin B12.
Kalau sudah kekurangan zat gizi, banyak gejala merugikan yang justru muncul, bukan hanya berat badan yang turun.
Rambut bisa ikut rontok, merasakan kelelahan yang sangat ekstrim, anemia, kekebalan tubuh yang semakin memburuk, dan komposisi tulang yang semakin rapuh.
Maka itu, jangan senang dulu kalau berat badan turun drastis.
Ini justru mengancam kondisi kesehatan. Jika kamu ingin menurunkan berat badan, menurut para ahli sebaiknya diturunkan 0,45-0,9 kg per minggunya.
Berat badan naik turun drastis sama-sama membahayakan Berat badan naik turun drastis ini menandakan komposisi dalam tubuh yang tidak stabil.
Komposisi yang harusnya dikurangi jadi meningkat, begitu pula sebaliknya. Yang seharusnya ditingkatkan jadi menurun.
Keduanya ini sama-sama berbahaya.
Bahkan efek berat badan naik turun ini bisa dibilang lebih berbahaya dibandingkan jika kamu tetap kelebihan berat badan saja atau terlalu kurus saja.
Efek berat badan naik turun memberikan kerugian dua kali lipat yang bisa berganti-ganti.
Alhasil, ini bisa memengaruhi kecepatan metabolisme tubuh dan keseimbangan hormon secara keseluruhan.
Jika sudah memengaruhi metabolisme, kita akan lebih sulit lagi menurunkan atau meningkatkan yang seharusnya dinaikan dan diturunkan.
Baca Juga : Jumlah Wajah yang Ditemukan pada Gambar Ini Akan Ungkap Kondisi Ingatan AndaArtikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Apa Akibatnya Jika Berat Badan Naik Turun Drastis?"