Dari Mana Datangnya Empat Detik?

Agus Surono

Editor

Saat berkendara di jalan tol, kita harus menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Ada banyak metode soal ini. Di beberapa jalan tol menggunakan jarak fisik…
Saat berkendara di jalan tol, kita harus menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Ada banyak metode soal ini. Di beberapa jalan tol menggunakan jarak fisik…

Saat berkendara di jalan tol, kita harus menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Ada banyak metode soal ini. Di beberapa jalan tol menggunakan jarak fisik dalam satuan m. Angka kasarnya sesuai dengan kecepatan kita. Misalnya, melaju dalam kecepatan 100 km/jam, jarak aman ya 100 m. Masalahnya, agak susah memperkirakan jarak 100 m itu. Metode yang lain adalah menggunakan waktu, yakni empat detik.

Untuk mengukur empat detik ini, gunakan patokan benda statis di pinggir jalan seperti tiang listrik, rambu, atau pohon. Dengan mengacu ke benda tadi, perhatikanlah mobil di depan Anda. Begitu ia melewati patokan tadi, mulailah berhitung: 1.001, 1.002, 1.003, 1.004. Bila dalam hitungan 1.004 mobil Anda melewati patokan yang sama, maka Anda telah berada di dalam batas jarak aman berkendara.

Dari mana datangnya empat detik itu?

  • Waktu yang dibutuhkan otak manusia untuk menginterpretasikan sebuah kejadian = 1 detik
  • Waktu yang dibutuhkan otak untuk memberikan perintah ke organ tubuh = 0,5 detik
  • Waktu yang dibutuhkan sistem rem kendaraan untuk bekerja = 0,2 detik
  • Maka, total waktu untuk berhenti = 1,7 – 2 detik. Nah, bila Anda melaju 100 km/jam, dengan waktu reaksi 2 detik samapi mobil berhenti total butuh jarak 100.000 m/jam dibagi 3.600 detik = 55,6 m.
  • Berdasarkan tes pengereman, pada kecepatan 100 km/jam, rata-rata mobil membutuhkan jarak sekitar 50 m. Jadi Anda memerlukan waktu dua detik lagi untuk dapat menghentikan kendaraan Anda. Ketemulah waktu total jarak aman adalah 4 detik.
Nah, bagaimana saat mengemudi di jalanan dan rem kita blong? Atau pecah ban?Kuncinya, jangan panik. Setelah itu, pada situasi rem blong segera pompa pedal rem untuk mengembalikan kemampuan sistem rem, pindahkan gigi ke posisi lebih rendah untuk memperoleh efekengine brake, lalu gunakan rem parkir yang berada di tangan secara perlahan-lahan dan halus dengan menahan tombol pengunci. Arahkan kendaraan ke tempat yang relatif aman seperti tembok, semak, atau tebing untuk mengurangi laju.Pada pecah ban, pegang erat kemudi dan jaga agar mobil tetap berjalan lurus, lakukan deselerasi secara halus dan bertahap. Setelah mobil dapat dikendalikan, arahkan ke tempat aman sehingga mobil berhenti total.