Intisari-Online.com – Mamalia laut, macam lumba-lumba dan paus memiliki gaya tidur yang berbeda. Aktivitas tidur mereka disebut “unihemispheric slow-wave sleep”.(baca juga: Lewat Suara, Lumba-lumba Saling Mengenal)
Disebut juga sebagai deep sleep, gaya tidur tersebut merupakan jenis yang membantu otak untuk memperkuat memori baru dan memulihkannya dari aktivitas sehari-hari.
Saat akan tidur, lumba-lumba akan akan mematikan satu bagian otak saja, dan menutup mata yang berlawanan. Misalnya, saat lumba-lumba mematikan otak kiri, dia akan menutup mata kanan, begitu sebaliknya.
Pada saat itu, sebelah otak yang bekerja, akan mengamati lingkungan dan mengatur fungsi pernapasan.
Terkadang saat tidur, lumba-lumba akan mengambang di permukaan laut dan tidak bergerak. Di waktu lainnya, lumba-lumba akan akan berenang perlahan.
Menurut jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews, selama 24 jam saat tidur, setiap bagian otaknya akan dimatikan setiap empat jam, secara bergantian.
Jurnal tersebut juga mencatat, ada bukti yang menunjukan jika lumba-lumba juga melakukan rapid-eye-movement atau REM dalam tidur mereka.
Ada tiga alasan mengapa lumba-lumba merubah gaya tidur mereka. Jurnal ini mencatat, lumba-lumba akan tenggelam jika mereka tidak mengaktifkan sebagian otaknya, agar bisa aktif bernapas.
Gaya tidur tersebut juga membantu lumba-lumba, untuk terhindar dari bahaya, meskipun mereka sedang tidur.(baca juga: Setiap Tahunnya, Kepulauan Faroe Membunuh Ratusan Paus)
Di lautan yang dingin, gaya tidur lumba-lumba juga dapat mempertahankan proses fisiologis. Pergerakan otot dikala tidur akan membantu mamalia laut ini menjaga suhu badan. (livescience.com)