6 Mitos Seputar Depresi yang Tidak Harus Dipercaya

Monalisa Darwin D

Editor

Asumsi muncul karena adanya ketidaktahuan dan muncul berkali-kali sehingga akan membingungkan banyak orang. Bahkan, mitos terkait psikologi juga banyak beredar di masyarakat. Dan berikut ini ada 6 mitos seputar depresi yang tidak harus dipercaya kare
Asumsi muncul karena adanya ketidaktahuan dan muncul berkali-kali sehingga akan membingungkan banyak orang. Bahkan, mitos terkait psikologi juga banyak beredar di masyarakat. Dan berikut ini ada 6 mitos seputar depresi yang tidak harus dipercaya kare

Intisari-Online.com - Asumsi muncul karena adanya ketidaktahuan dan muncul berkali-kali sehingga akan membingungkan banyak orang. Bahkan, mitos terkait psikologi juga banyak beredar di masyarakat. Dan berikut ini ada 6 mitos seputar depresi yang tidak harus dipercaya karena depresi termasuk masalah yang tidak boleh dianggap enteng:

1. Orang depresi memiliki kecenderungan bunuh diri

Meski beberapa orang yang mengalami depresi memiliki kemungkinan untuk melakukan bunuh diri, namun itu tidak berarti semua orang yang depresi mengambil jalan yang sama. Tak sedikit orang yang menjalani kehidupan dengan seperti biasanya, walaupun di dalam hatinya sedang buruk atau menderita.

2. Memiliki pikiran bahagia bukanlah obat depresi

Tertawa memang dapat membantu meredakan depresi, namun hanya bersifat sementara. Karena depresi secara klinis disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia dan perlu diobati secara medis pula.

3. Orang depresi terobsesi dengan dirinya sendiri dan tidak memikir orang lain

Ini jelas tidak benar. Seorang yang mengalami depresi tidak memiliki obsesi sendiri, termasuk dalam menangani masalah yang mereka hadapi. Mereka juga memiliki empati terhadap orang lain di sekitarnya.

4. Depresi adalah penyakit

Depresi bukanlah penyakit, ini hanyalah masalah dan dapat disembuhkan dengan cara yang tepat. Meski beberapa orang tidak bisa keluar dari masalah ini seumur hidup, namun dengan obat setidaknya dapat membantu untuk hidup normal.

5. Orang yang depresi tidak bisa bersosialisasi dengan normal

Seseorang yang mengalami depresi dapat hidup normal dan bersosialisasi dengan sekitarnya, termasuk memiliki lingkaran pertemanan hingga kehidupan media sosial.

6. Perempuan mendapatkan depresi yang lebih daripada laki-laki

Hingga kini, tidak ada penelitian yang mengatakan hal tersebut. Perempuan, laki-laki, dewasa, dan remaja memiliki risiko dan kecenderungan yang sama untuk mengalami depresi.

Depresi dapat mengganggu kehidupan seseorang, sehingga orang yang mengalaminya harus mendapatkan bantuan secepat dan seserius mungkin. Itulah 6 mitos seputar depresi yang tidak harus dipercaya dan cobalah menghubungi psikiater untuk mengatasi masalah ini. (Magforwomen.com)