Advertorial

Sebelum Menjadi Benua Es Seperti Sekarang, Ternyata Dulunya Antartika Adalah Sebuah Hutan, Kok Bisa?

Editorial Grid

Editor

Jutaan tahun yang lalu Antartika bukanlah benua es seperti yang kita lihat seperti saat ini.
Jutaan tahun yang lalu Antartika bukanlah benua es seperti yang kita lihat seperti saat ini.

Intisari-Online.com - Jutaan tahun yang lalu, Antartika bukanlah benua es seperti yang kita lihat seperti saat ini. Sebab, hutan dengan pepohonan yang rimbun pernah tumbuh di sana.

Bukti ini ditunjukkan melalui fragmen 13 fosil pohon yang baru saja ditemukan para ilmuwan.

Fosil pohon ini yang diperkirakan berusia 260 juta tahun ini setidaknya menggambarkan bagaimana dulunya daratan es Antartika berupa area yang subur.

Periode di mana pohon tumbuh tersebut menurut peneliti berasal dari Periode Permian Akhir yang berlangsung 299 juta hingga 251 juta tahun lalu.

BACA JUGA :Duh, Gunung Es Seluas Empat Kali Kota Manhattan Patah dan Terlepas dari Glester di Antartika, Bahayakah?

BACA JUGA :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Namun mengapa hutan-hutan itu kemudian sama sekali hilang tak berbekas?

Erik Gulbranson, pakar paleoekologi dari University of Wisconsin-Milwaukee dan koleganya mengungkapkan jika kepunahan hutan itu ada hubungannya dengan peningkatan gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon dioksida dan metana.

Kemungkinan, selama 200.000 tahun letusan gunung berapi di Siberia melepaskan berton-ton gas rumah kaca ke atmosfer.

Dalam peristiwa itu 90 persen spesies di Bumi lenyap termasuk hutan di kutub.

"Hutan tersebut merupakan sekilas kehidupan sebelum terjadinya kepunahan Permian. Dan fosil-fosil itu bisa membantu membahami apa yang menyebabkan kejadian tersebut,"kata Gulbranson seperti di kutip dari Science Daily.

"Hal itu juga sekaligus memberi petunjuk bagaimana karakter tanaman dulu berbeda dengan yang kita temukan saat ini."

Diversitas tanaman rendah

Pada akhir periode Permian, Antartika lebih hangat dan lembab. Antartika saat itu masih masuk bagian benua purba Gondwana, yang sekarang merupakan gabungan wilayah Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Semenanjung Arab.

Sebelum terjadinya kepunahan, hutan kutub selatan didominasi oleh satu jenis pohon, yaitu genus Glossopteris.

Pohon raksasa ini tumbuh 20 sampai 40 meter dan membentang di seluruh wilayah Gondwana. Menurut Gulbranson, selama periode Permian hutan memang tidak terlalu memiliki keragaman namun memiliki ukuran sangat besar.

Serta harus mampu bertahan dan berkembang di berbagai lingkungan. Meski iklim lebih hangat tetapi seperti sekarang tanaman juga akan menghadapi siang terus menerus selama 6 bulan, serta kegelapan malam total selama 6 bulan juga.

BACA JUGA :(Foto) Usai Menyantap Induknya, Singa Ini Lakukan Hal Tak Terduga pada Seekor Bayi Kera

Medan yang sulit

Penelitian ini memang masih rintisan. Soalnya bukan perkara yang mudah mencapai lereng beku McIntyre Promontory di Pegunungan Transantarctic, tempat ditemukannya fosil-fosil pohon purba itu.

Untuk menemukan fosil tersebut, Gulbranson, dan rekan-rekannya harus turun dari pesawat di padang es, melintasi gletser dan angin kencang yang menusuk tulang.

"Masih banyak wilayah Antartika yang belum dieksplorasi, dan kita kadang harus ambil risiko untuk melakukan penjelajahan lain," katanya.

"Harapannya dengan studi lebih lanjut, kita akan memahami bagaimana gas rumah kaca dan perubahan iklim mempengaruhi kehidupan di Bumi," imbuh Gulbranson.

Penelitian lanjutan akan berlangsung hingga bulan januari 2018 mendatang.

Gulbranson akan mencari sisa dari kepunahan massal lainnya untuk menentukan dengan tepat bagaimana hutan merespon saat karbon dioksida naik. (Monika Novena)

BACA JUGA :Menguak Pasar Daging Kucing di Vietnam, Saat Hewan Lucu Ini Dijadikan Hidangan Berharga Jutaan Rupiah

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dulu Hutan seperti Kalimantan, Mengapa Antartika Kini Jadi Benua Es?")

Artikel Terkait