Advertorial

Heboh Ditemukannya Partikel Plastik dalam Air Minum Kemasan, Memang Apa Bahayanya?

Editorial Grid

Editor

Baru-baru para peneliti terkejut ketika menemukan ada 93 partikel plastik pada air kemasan. Hal ini membuat WHO meneliti lebih lanjut.
Baru-baru para peneliti terkejut ketika menemukan ada 93 partikel plastik pada air kemasan. Hal ini membuat WHO meneliti lebih lanjut.

Intisari-Online.com -Air kemasan sering dipasarkan secara umum dan banyak produsen yang mengatakan bahwa produknya merupakan air murni.

Namun sebuah penelitian baru-baru ini menemukan ada partikel plastik sebesar 93% pada sampel air kemasan dari seluruh dunia.

Dilansir dari buzzfeed.com, penelitian terbaru menunjukkan bahwa air kemasan bisa mengandung ribuan partikel plastik kecil, atau biasa disebut dengan istilah 'microplastics'.

"Kami menemukan microplasticpada 93% sampel, dan rata-rata ada 325 partikel per liter dalam botol yang kami uji," kata Molly Bingham, pendiri dan CEO Orb Media, nirlaba organisasi jurnalistik yang bekerja sama dengan peneliti untuk menganalisis air.

(Baca Juga:Duh, 93 Persen Air Kemasan di Dunia Dilaporkan Terkontaminasi Partikel Plastik, Apakah Menyebabkan Kanker?)

Mereka meneliti 259 botol air sampel dari 19 lokasi yang berbeda di sembilan negara di seluruh dunia, dan menemukan partikel plastik, yang terdiri dari polypropylene, nilon, dan polyethylene terephthalate (PET).

"Ini benar-benar penilaian global pertama terhadap microplastic dalam air kemasan," Dr. Sherri Mason, supervisor studi tersebut, mengatakan kepada BuzzFeed Health.

Air berasal dari 11 merek terkemuka, termasuk nama besar seperti Aquafina (PepsiCo), Dasani (Coca-Cola), Evian (Danone), Nestlé Pure Life (Nestlé), dan San Pellegrino (Nestlé).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan tinjauan kesehatan masyarakat terhadap potensi risiko partikel plastik dalam air minum setelah laporan tersebut dirilis.

Tapiapakah microplastic itu benar-benar buruk bagi kesehatan Anda?

(Baca Juga:'Perampok' Profesional Ini Ajarkan Kita Pentingnya Kecerdikan dan Ketenangan dalam Menghadapi Segala Situasi)Kami berbicara dengan beberapa pakar kesehatan lingkungan untuk mencari tahu.

"Microplastics adalah fragmen kecil dan serat yang dipecah dari potongan plastik yang lebih besar, dan semuanya ditemukan di mana-mana."

"Penelitian difokuskan pada partikel 100 mikron (0,10 milimeter) atau lebih kecil."

"100 mikron kira-kira seukuran sebutir garam atau pasir," kata Mason, yang merupakan ketua departemen Ilmu Geologi dan Ilmu Lingkungan di Universitas Negeri New York di Fredonia.

Microplasticadalah fragmen atau serat (yang sering berasal dari pakaian atau udara) yang dipecah dari barang plastik yang lebih besar atau dibuat sedemikian rupa sehingga ukurannya kecil, seperti microbeads yang ditemukan di scrub wajah dan body wash.

Secara umum, microplasticrupanya ada dimana-mana karena plastik memang ada dimana-mana.

(Baca Juga:Tempelkan Kain Rendaman Lemon Pada Lutut Kaki, Rasakan Manfaatnya Segera)

Microplastic dapat ditemukandi rumah, sekolah, kantor, mobil, pakaian, peralatan masak, mainan, telepon, dan banyak tempat lainnya.

Mereka bisa tertelan atau terhirup.

"Microplastics ditemukan di berbagai tempat di lingkungan dan berbagai spesies hewan dan organisme yang lebih kecil dalam rantai makanan," kata John Meeker, profesor ilmu kesehatan lingkungan di University of Michigan School of Public Health.

Jadi ada mikcoplasticdi tanah, sedimen, danau, samudera, plankton, burung, ikan, dll.

Mereka juga ditemukan di air keran, namun pada tingkat yang jauh lebih rendah daripada air kemasan.

Efek menelan microplastic tidak diketahui untuk jangka panjang,namun tampaknya tidak menyebabkan masalah kesehatan dalam janhgka pendek.

(Baca Juga:'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat)

"Minum air kemasan tidak akan membunuhmu, tapi ketika sampai pada efek kesehatan jangka panjang, para periset belum cukup tahu untuk memberikan jawaban."

"Ada ketidakpastian dan kesenjangan pengetahuan tentang toksisitas microplasticdan dampak kesehatan manusia," kata Wagner, yang telah mempelajari microplastics selama bertahun-tahun.

"Manusia telah berevolusi untuk makan bahan yang tidak mudah dicerna, bahkan sebelum kita membuat plastik, kita memakan barang dengan partikel yang tidak dapat kita cerna, karena itulah saya percaya meskipun kita tidak memiliki pemahaman ilmiah yang baik tentang toksisitas, bukan risiko kesehatan yang akut bila minum air yang terkontaminasi microplasticdi air kemasan," kata Wagner.

Namun, tidak diketahui apakah partikel yang lebih kecil bisa bertahan di dalam tubuh dan terakumulasi di usus, kelenjar getah bening, atau organ lainnya yang akan menimbulkan masalah dikemudian hari.

Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami efek kesehatan mikroplastik pada manusia. (Adrie P. Saputra)

Artikel Terkait