Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang wanita 18 tahun bernama Tori Hart minum dari dot, memasukkan boneka ke dalam mulutnya, memakai popok dan berbicara seperti bayi.
Hal itu dilakukannya karena dia terlibat dalam permainan usia yaitu berperan menjadi bayi yang merupakan cara untuk mengatasi depresi, kegelisahan dan hilangnya nafsu makan.
Peran itu juga membantunya untuk merebut kembali masa kecilnya yang hilang karena pelecehan seksual yang dialaminya, sehingga dia tidak pernah memiliki masa kecil yang sebenarnya.
Dilansir dari Metro, menjadi bayi saat dirinya telah dewasa membuatnya tenang dan hal itu juga membantu Tori untuk merebut kembali masa mudanya.
(Baca juga: Menguak Pasar Daging Kucing di Vietnam, Saat Hewan Lucu Ini Dijadikan Hidangan Berharga Jutaan Rupiah)
Ada seorang 'babysitter' yang membantu memainkan perannya sebagai bayi, yang kadang-kadang 'babysitter' tersebut memainkan peran sebagai orangtua, mengganti popoknya atau mengganti bajunya.
Dia bahkan membuat Tori duduk di sudut ruangan saat dia bertingkah laku buruk atau menghadiahinya dengan permen saat dia jadi anak manis.
Tori memainkan peran usia yang berbeda dari satu hingga sepuluh tahun, namun seringnya dia berperan seperti anak berusia tiga tahun.
Tori juga membagikan perannya dalam akun Instagram yang memiliki lebih dari 2.000 pengikut.
(Baca juga: Mulai dari Nerd Hingga Alay, Inilah Lima Tipe Generasi Milenial di Indonesia, Anda Termasuk yang Mana?)
Dia berbicara seperti bayi dan jika marah, dia akan merangkak dan berguling-guling.
Toribiasanyamelakukan peran itu setelah bekerja.
Dia akan berpakaian santai, nonton TV, menggunakan botol, makan nugget ayam berbentuk dinosaurus, atau menggunakan empeng setiap malam sebelum tidur karena insomnia.
(Baca juga: Jadi Profesor di Kampus ‘Elit’, Bukunya pun ‘Laris-Manis’, Berapakah Kekayaan Stephen Hawking?)
Peran sebagai bayi yang dilakukannya membuatnya nyaman, puas, bahagia, dan dia bisa menjalani masa kanak-kanak yang tidak bisa dilakukannya dulu.
Tori mengatakan bahwa di mulai bermain peran sebagai bayi dewasa setelah dia berjuang untuk menemukan solusi untuk kegelisahan dan depresinya.
Dia didiagnosis dengan kegelisahan dan depresi yang membuatnya berobat dengan cara yang berbeda-beda, sampai dia menemukan sebuah komunitas peran usia sehingga dia bisa melepaskan semua pengobatan yang dijalaninya.
Untungnya, semua teman dan keluarganya mendukung. Yang terpenting, kini Tori merasa bahagia dengan kehidupannya.
(Baca juga: Terungkap! Inilah Awal Mula Angka 13 Dianggap Sebagai Angka Sial!)