:quality(100)/photo/2018/04/22/3572694841.jpg)
Advertorial
Intisari-Online.com- Pernah ada wanita yang memiliki sel abadi.
Sel abadi ini telah berlipat ganda dan hidup hingga hari ini.
Dia adalah Henrietta Lacks, dan sel miliknya telah menyumbang peran penting dalam menyembuhkan polio.
Tidak hanya penyembuhan polio, sel itu juga berjasa dalam pemetaan gen, mempelajari bagaimana sel bekerja, mengembangkan obat untuk mengobati kanker, herpes, leukemia, influenza, hemofilia, penyakit Parkinson, dan AIDS.
Baca Juga:Memakan Manusia, Siapa Sangka 3 Orang Berkuasa Ini Terlibat Praktek Kanibalisme
baca Juga:Inilah Kugelpanzer, Tank Bulat Misterius Rancangan Nazi
Sel Henrietta Lacks bahkan dikirim ke ruang angkasa di sebuah satelit tak berawak.
Hal itu bertujuan untuk mengetahui apakah jaringan manusia dapat bertahan dalam nol gravitasi atau tidak.
Henrietta memiliki sel yang berbeda dari orang-orang normal lainnya.
Tidak hanya tidak pernah mati, keunikan sel Henrietta yakni dapat hidup dan bereplikasi baik di luar tubuh manusia atau di antara manusia sendiri.
Henrietta adalah wanita miskin kulit gelap yang meninggal karena kanker serviks pada 1951 di usianya yang ke-31.
Dokter Johns Hopkins yang merawatnya kemudian mengambil sampel kanker untuk dikirim ke rekannya, Dr. George Gey, tanpa sepengetahuan atau persetujuan Henrietta.
Seorang asisten laboratorium di sana, Mary Kubicek, menemukan bahwa sel Henrietta, tidak seperti sel manusia normal, ia dapat hidup dan bereplikasi di luar tubuh.
Para periset tidak berusaha menyembunyikan identitas Henrietta.
Meski begitu, pada 2013 para peneliti menerbitkan genome garis sel HeLa (Henrietta Lacks) secara online.
Itu disertai dengan informasi pribadi yang berkenaan dengan Henrietta beserta keluarganya.
(Sumber: Today I Found Out)
Baca Juga:(Video) Seperti Dunia Bawah Laut, Banjir di Sungai Crystal Clear Ini Menakjubkan
Baca Juga:Dari Jahe Hingga Nanas, Inilah Cara Mudah Menanam Tanaman Sendiri di Halaman Rumah