Advertorial
Intisari-Online.com- Pada 1946 setelah Perang Dunia II, pria bernama Enrico Piaggio membangun pabrik dengan bantuan pasukan Sekutu di Florence, Italia.
Terinspirasi dari sepeda motor Cushman yang dijatuhkan dengan parasut sekutu pada 1944, Enrico memerintahkan teknisinya untuk merancang skuter.
Pada tahun 1946, skuter model MP6 diciptakan yang kemudian disebut vespa.
Pada 23 April 1946, skuter dipatenkan di Central Patents Office di Florence, dan produksi pun dimulai.
Baca Juga:Pakaian Militer NATO, Jerman, dan Negara Elite Lain Ternyata Dibuat di Kota Solo
Baca Juga:Dari CBR hingga YZF, Inilah Arti dari Kode Motor Sport yang Populer di Indonesia
Vespa telah memiliki banyak model selama bertahun-tahun dan digunakan untuk berbagai keperluan.
Namun satu model yang paling terkenal yakni Vespa TAP 150.
Vespa TAP 150 diproduksi oleh ACMA (produsen model Vespa Prancis berlisensi) dan dipesan oleh militer Prancis tahun 1950-an.
Vespa TAP 150 direncanakan akan digunakan dalam perang Indochina dan Aljazair oleh Troupes Aéro Portées (TAP).
TAP 150 memiliki kecepatan maksimum 40 mil per jam, dilangkapi dengan M20, meriam anti-armor ringan, yang bisa menembus baju besi dengan ketebalan 100 mm.
Artileri ini tidak terlalu berguna melawan tank-tank di perang Indochina namun cukup berguna untuk melawan target lapis baja ringan dalam Perang Aljazair.
Namun vespa basoka ini bukanlah motor militer pertama yang diproduksi oleh Enrico Piaggio.
Baca Juga:Presiden Rusia Tak Bisa Berhenti Tertawa Saat Nama Indonesia Disebut, Rupanya karena Hal Ini
Pada awal 1950-an, dia memperkenalkan Vespa Force Armate ke tentara.
Meski motornya memenuhi standar NATO, Enrico Piaggio sendiri tidak ingin lagi memproduksinya sejak 1952.
Enrico menyatakan bahwa dirinya tidak ingin berurusan dengan negara dan militer.
Vespa TAP 150 hanya digunakan di Indochina dan Aljazair dan setelah itu diberhentikan dari peredaran.
(Sumber: The Vintage News)
Baca Juga:Dari Cambukan hingga Kanibalisme, Inilah 6 Ritual Tabu yang Masih Eksis hingga Sekarang