Advertorial

Kejam, Seekor Gajah Dipukuli dengan Tongkat Logam dalam Persiapan Turnamen Polo Bergengsi di Thailand

Moh Habib Asyhad

Editor

Intisari-Online.com -Sebuah turnamen polo gajah bergensi di Thailand telah dituduh melakukan kekejaman terhadap hewan jumbo itu.

Tuduhan itu muncul setelah sebuah video behind the scenes yang berisi hewan-hewan itu dipukuli menyebar luas.

Beberapa merek terkenal termasuk Johnnie Walker, Peroni, dan Ferrari didesak untuk membatalkan dukungan mereka terhadap King’s Cup Elephant Polo Tournament 2018 di Bangkok, Thailand.

Sebuah lembaga amal yang memperjuangkan hak-hak hewan bernama PETA merilis video yang memperlihatkan penjinak hewan di Anantara Riverside Bangkok Resort menjinakkan si gajah itu dengan tongkat logam.

Mereka juga menarik telinga si gajah dengan alat itu.

(Baca juga:Betapa Sedihnya Hati Maimunah ketika Kojek si Buaya Rawa yang 21 Tahun Hidup Bersamanya Diambil Balai Konservasi)

“Menjinakkan gajah dalam bermain polo untuk hiburan umum sembari mengklaim untuk mendanai konservasi gajah adalah penipuan yang kejam, dan para sponsor harus menarik diri sekarang,” ujar pendiri PETA Ingrid Newkirk, dilansir dari Metro.co.uk.

PETA juga meminta para perusahaan sponsor turnamen untuk mencabut nama mereka dalam tontotan yang menyiksa gajah ini.

Lebih dari itu, PETA juga meminta supaya sponsor-sponsor itu tidak pernah mendukung acara yang mengeksploitasi hewan di masa yang akan datang.

Lembaga amal itu mengklaim bahwa semua gajah—yang dimanfaatkan untuk polo dan hiburan—menjalani latihan keras sehingga mereka bisa patuh pada instruksi si penunggang.

Masih dari laporan Metro.co.uk, video itu diambil dari sebuah pondok yang terletak dekat dengan hotel dan apartemen yang menghadap langsung ke area turnamen, yang jauh dari penonton.

(Baca juga:Gajah Mati Meninggalkan Gading, Manusia Mati Meninggalkan Polis Asuransi)

Situs Anantara Riverside Bangkok Resort mengklaim bahwa pihaknya memainkan peran “vital” dalam konservasi gajah di Thailand yang jumlahnya kian menyusut.

Seabad yang lalu jumlah gajah Thailan sekitar 100 ribu, tapi sekarang tinggal 5.000 saja.

“Mengkhawatirkan, jumlah gajah secara keseluruhan semakin menurun. Membuat proyek seperti Kamp Gajah Anantara sangat penting bagi keberhasilan upaya konservasi nasional,” tulis situs itu.

Artikel Terkait