Advertorial

Percayalah, Buah Kebaikan Akan Kembali Selayak dan Sepantasnya Pada yang Memberi

Ade Sulaeman

Editor

Intisari-Online.com – Pada masa lalu ada seorang petapa yang hidupnya sangat bermatiraga.

Ia tidak mau makan atau minum meski hari hujan atau panas sekalipun.

Paling-paling sebulan sekali ia makan dan minum seadanya.

Rupanya, cara hidupnya mendapat restu dari surga karena ada sebuah bintang yang sangat cemerlang bersinar di atas gunung persis dekat gubuknya.

(Baca juga: Foto-foto Ini Berhasil Mengabadikan Kebaikan dan Ketulusan yang Menyentuh Jiwa, Dilarang Baper! )

Bintang itu dapat dilihat oleh semua orang bahkan di siang hari bolong, meski tidak ada orang tahu mengapa ada bintang seperti itu.

Suatu hari pertapa itu memutuskan untuk mendaki gunung. Dari kejauhan ia melihat ada seorang gadis kecil termenung di dekat pohon.

Si gadis meminta tolong untuk menemaninya ke suatu tempat tak jauh dari puncak gunung. Padahal hari itu sedang panas terik.

Segera saja kedua orang itu merasa amat haus. Ia menyuruh si gadis untuk minum, tapi ia tidak mau minum kalau sendirian.

Sang petapa bingung. Terus terang, ia tidak suka membatalkan mati raganya. Namun sebaliknya hatinya kasihan juga melihat gadis kecil itu kehausan.

Akhirnya, ia minum bersama si gadis.

Lama ia tidak berani memandang ke atas, karena takut jangan-jangan bintang tadi telah menghilang.

Untuk mengobati rasa penasaran, dari balik celah lubang topinya ia melihat dua bintang bersinar cemerlang di atas gunung. (*/Anthony de Mello)

(Baca juga: Anda Orang yang Terlalu Baik? Begini Cara agar Kebaikan Kita Lebih Dihargai alih-alih Disalahgunakan)

Artikel Terkait