Advertorial
Intisari-Online.com - Edward Senior dari Raglan, Monmouthshire yang berusia 22 tahun memberi tahu teman dekatnya lewat pesan pribadi tentang 'hubungan singkat' dengan seorang siswa muda yang menarik baginya.
Namun teman-temannya dari tim rugby fakultas kedokteran di universitasnya didugamembagikan pesan Edward yang lebih dikenal sebagai Ted tersebut kepada ratusan temannya secara online hanya untuk lelucon.
Ted pun malu dengan hal itu dan dia takutakan diusir dari sekolah kedokteran, sehingga dia memutuskan mengakhiri mimpinya untuk menjadi seorang dokter.
Dilansir dari Metro, Ted yang sedang bersedih kembali ke rumah keluarganya, yang berjarak 96 km jauhnya dari universitas, dan kemudian gantung diri di hutan.
(Baca juga: Video Turis Asal Inggris Menyelam untuk Melihat Pari Manta di Nusa Penida Ini Bakal Bikin Kita Mengelus Dada, Malu!)
(Baca juga:Punya Data yang Ingin Dihilangkan Secara Permanen dari Ponsel? Berarti Anda Harus Hancurkan Ponselnya!)
Polisi menyelidiki kematiannya dan mewawancarai teman-teman di universitasnya untuk mendapatkan kebenaran mengenai tragedi tersebut.
Seorang teman dari tim Swansea Unviersity Medicals mengatakan bahwa ada rumor palsu yang beredar dan hal itu sungguh menyedihkan bagi semua orang.
Penghormatan terakhir diberikan kepada Ted yang memulai karier sebagai pemain rugby, kriket, dan sepak bola.
Saudara Ted berkata bahwa Ted mencapai kesuksesan pada rugby pada waktu yang singkat karena dia adalah pemain yang berbakat dan memiliki semangat yang tinggi untuk semua jenis olahraga.
Dia masuk sekolah kedokteran setelah bekerja keras dan mengeluarkan pengorbanan yang banyak selama bertahun-tahun.
Dalam 22 tahun hidupnya, dia memiliki dampak yang luar bisa pada kehidupan banyak orang.
Dia adalah teman untuk semua orang dan selalu melakukan yang terbaik untuk membantu orang yang membutuhkan.
Diajuga memiliki nilai yang benar tentang bagaimana hidup dan akan meninggalkan kebaikan di dalam hati setiap orang.
Keluarga Ted kini mendirikan sebuah yayasan atas namanya untuk membantu anak-anak muda lainnya untuk merenung tentang keputusan mengakhiri hidup.
Kasus Ted ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa tidak semua hal bisa kita anggap lelucon. Mungkin apa yang kita anggap lelucon menjadi sangat berarti bagi orang lain.
(Baca juga: Senjata Biologi dan Kimia, Senjata Mengerikan yang Tak Kalah Mematikan dari Bom Atom)