Advertorial

Setan, Hobit, atau Kanibal? Inilah Legenda Suku Rahasia Flores

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Ebu Gogo dikatakan mampu menelan semuanya, termasuk anak anjing, anak babi dan anak kecil. yang merupakan legenda dari Suku rahasia Flores.
Ebu Gogo dikatakan mampu menelan semuanya, termasuk anak anjing, anak babi dan anak kecil. yang merupakan legenda dari Suku rahasia Flores.

Intisari-Online.com- Pulau Flores di Indonesia memiliki suku yang telah terkenal selama berabad-abad. Mereka dikenal sebagai Ebu Gogo, yang berarti Nenek pemakan daging.

Dilansir pada Ancient Origins, Ebu Gogo memiliki tubuh yang kecil dan tinggal di gua-gua hutan.

Wanita Ebu Gogo dikatakan memiliki payudara yang terjumbai dan mereka bahkan menyangkutkannya ke bahu.

Ebu Gogo dikatakan mampu menelan semuanya, termasuk anak anjing, anak babi dan anak kecil.

Baca Juga:Deretan Destinasi Tak Biasa yang Akan Membuat Anda Lupa Dimana Anda Tinggal Sebenarnya!

Baca Juga:Dari Ditarik Kuda hingga Diinjak Gajah, Inilah Hukuman-hukuman Mati Paling Menyeramkan di Dunia

Cerita tentang Ebu Gogo mungkin hanya mitos untuk menakut-nakuti anak-anak.

Namun, fosil yang ditemukan di pulau ini telah membuka kemungkinan fakta.

Bahwa Ebu Gogo mungkin nyata dan pernah tinggal bersama penduduk desa di Flores untuk waktu yang lama.

Temuan ini mengubah pemahaman kita tentang manusia purba dan hubungannya dengan Homo sapiens modern.

Penemuan baru menemukan bahwa beberapa leluhur manusia (mungkin nenek moyang Ebu Gogo) hidup berdampingan dengan Homo sapiens.

Tiga suku utama Flores adalah Nagekeo, Bajawa, dan Riung.

Selama beberapa generasi, khususnya suku Nagekeo, menceritakan sebuah kisah tentang suku hobit terisolasi di sebuah gua itu.

Orang-orang kecil itu dikatakan seperti manusia: mereka berjalan tegak, meski canggung, dan tidak memiliki ekor, tapi tertutup rambut.

Wajah mereka dikatakan menyerupai monyet atau orang utan dengan gigi taring yang besar.

Baca Juga:Mampu Membawa 10 Ton Senjata, Jet Tempur F-16 yang Kini Jadi Tulang Punggung TNI AU Sudah Teruji di Medan Perang

Meski mereka pendek, mereka adalah pelari yang sangat kuat.

Selama beberapa generasi, mereka tinggal bersama penduduk desa tanpa pernah berinteraksi.

Hingga suatu saat mereka mulai menyambangi desa-desa.

Seperti kebiasaan masyarakat Flores yang mengadakan perayaan, baik untuk ritual atau sekedar menghibur diri.

Mereka kemudian mengundang hobit itu untuk berpartisipasi.

Pada perayaan tersebut, para hobit menari-nari dan tertawa dalam bahasa mereka sendiri yang aneh.

Mereka makan begitu banyak dan tanpa pandang bulu, sehingga demi keselamatan mereka sendiri, penduduk desa harus menghentikannya.

Mereka secara acak mengambil benda tajam untuk dimakan.

Baca Juga:Deretan Destinasi Tak Biasa yang Akan Membuat Anda Lupa Dimana Anda Tinggal Sebenarnya!

Artikel Terkait