Advertorial
Intisari-online.com - Beberapa waktu laluMasayarakat sempat dihebohkan dengan penemuan pohon berambut di sekitar Pemakaman Parung Tengah RT 003 RW 003 Duren Mekar, Bojongsari, Depok.
Pohon yang disebut “Gerowak” oleh warga ini memiliki tinggi tiga meter dan ditumbuhi rambut yang panjangnya rata-rata 3 sentimeter.
Berdasarkan pengamatan, rambut pada pohon terasa halus, meskipun ada beberapa yang seperti sapu ijuk.
Rohidi, seorang penjaga makam, mengatakan bahwa dari semua pohon yang ada di area pemakaman, hanya pohon setinggi lebih kurang 3 meter itu yang ditumbuhi rambut.
Rohidi yang mengaku sudah 26 tahun menjaga area pemakaman tersebut mengatakan, baru kali ini ia melihat pohon ditumbuhi rambut.
Menurut dia, sejak informasi pohon yang ditumbuhi rambut ini menyebar, pemakaman yang biasanya sepi pengunjung menjadi lebih ramai. Mereka datang untuk mengambil gambar atau mengambil rambut pohon itu.
"Dari mana-mana datang, foto-foto, ada yang ngambilin juga rambutnya, enggak tahu buat apa," ujar Rohidi.
Sebenarnya rambut apakah itu?
BACA JUGA:Cara Mudah Membuat Foto Status WhatsApp Lebih Keren, Bisa Dicoba Sekarang Juga
Didik Widyatmoko selaku Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI melihat foto Gerowak berambut yang dikirimkan Kompas.com melalui pesan singkat pada Selasa (27/2).
Dia tidak bisa memastikan kelainan tersebut, tetapi menambahkan bahwa rambut bisa disebabkan oleh Fungus atau Rhizomorphs.
Menurut dia, pohon perlu diambil sampel rambutnya bersama kayu atau kulit kayunya untuk dikirimkan ke Kebun Raya Bogor.
Setelah itu, rambut pada pohon bisa diteliti lebih lanjut dan diidentifikasi.
Sementara itu, peneliti botani Dr. Ary Prihardhyanto Keim, M.Sc. dari Pusat Penelitian Biologi, Bidang Botani, Taksonomi, LIPI menduga bahwa pohon tersebut adalah Walisongo atau Schefflera grandiflora yang termasuk dalam suku Araliaceae.
“Saya kerap lihat itu (rambut) pada jenis yang lain di Papua, Schefflera lucida, saat menjabat Kepala Kebun Biologi Wamena 2009-2011,” ujarnya.
BACA JUGA:Misteriusnya Bunga Wijaya Kusuma, Hanya Mekar Semalam Dalam Setahun
Selain itu, rambut pada batang atau stem hair juga telah diamati pada tanaman hias Schefflera actinophylla.
Ary mengatakan, struktur bagian luar atau morfologi yang tampak seperti rambut itu sebenarnya bukan rambut sebagaimana yang ada pada manusia atau mamalia lainnya.
Namun, struktur lapisan luar kulit batang yang merupakan bagian pelindung atau kutikula. “Hampir semua jenis dari marga Schefflera punya (stem hair),” imbuhnya.
Dalam artikel di Biology Discussion yang dibagikan oleh Ary, dijelaskan bahwa stem hair umumnya bersifat multiseluler.
Rambut-rambut ini juga merupakan sel tambahan dan bukan hasil pertumbuhan dari sel epidermal.
Biasanya, stem hair ditemukan di seluruh batang pohon dan bisa bertahan lama.
Peneliti botani ini juga menjelaskan bahwa stem hair merupakan bagian dari sistem pertahanan pohon dan bertujuan mengurangi penguapan.
Karakteristik ini muncul sejalan dengan perkembangan batang, khususnya bila musim kering agak panjang.
“(Stem hair) bagian dari sistem pertahanan dan mengurangi penguapan. Itu saja,” kata Ary. (Shierine Wangsa Wibawa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Geger Pohon Berambut di Pemakaman Depok, Pakar LIPI Angkat Bicara",