Advertorial
Intisari-Online.com - Mengupil atau mengambil kotoran hidung dengan tangan adalah sebuah kebiasaan yang dilakukan banyak orang.
Meski dianggap jorok, kebiasaan ini rupanya sulit untuk ditinggalkan.
Salah satu alasan sulitnya meninggalkan kebiasaan ini adalah risihnya seseorang ketika hidungnya terasa "kotor" atau tersumbat.
Tapi, selain jorok, adakah dampak kesehatan yang mungkin terjadi dengan kebiasaan ini?
(Baca Juga:11 Tahun Menikah Tanpa Berhubungan Intim, Pasangan Berberat Badan Ekstrem Ini Akhirnya Lakukan Ini!)
(Baca Juga:Tragis! Satu Keluarga Menderita Obesitas Parah hingga Beratnya 304 Kg dan Tidak Bisa Bangun dari Kasur)
"Mungkin satu hal yang paling dikhawatirkan adalah trauma jari, sebuah istilah keren untuk pendarahan yang berkaitan dengan kegiatan mengupil," ungkap Dr Brett Comer, asisten otolaringologi di University of Kentucky, AS, dikutip dari Time, Rabu (28/2/2018).
Rentan Terluka
Hal itu disebabkan kulit bagian dalam hidung lebih halus dibanding kulit luarnya.
Menurut Comer, inilah yang membuat kulit dalam hidung lebih rentan terhadap kerusakan.
Begitu kerusakan terjadi, bagian dalam hidung akan lambat memperbaiki dirinya sendiri.
Apalagi, goresan atau luka di dalam lubang hidung akan berkembang menjadi kerak atau koreng.
Comer menyebut, koreng ini menjengkelkan dan memakan waktu beberapa minggu untuk sembuh.
"Anda merasakannya, dan Anda akan mengupil lagi, yang membuka kembali luka tersebut dan membuat makin banyak goresan sehingga membuat Anda terus mengupil," ujarnya.
"Ini lingkaran setan," tegas Comer.
(Baca Juga:Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi)
Infeksi Kuman
Pendapat lain diungkapkan Dr Vijay Ramakrishnan, profesor otolaringolog di University of Colorado, AS.
Dia mengatakan, selain luka, infeksi terkait mengupil juga harus menjadi perhatian.
Bagian bawah kuku jari merupakan tempat bersarangnya bakteri.
Jika seseorang mengupil dengan kasar dan terlalu sering hingga menghilangkan kulit dalam hidung, kuman di ujung jari bisa masuk ke lokasi luka tersebut.
Meski infeksi signifikan jarang terjadi, infeksi superfisial seperti terjadi kantong bernanah berisi bakter mungkin saja terjadi.
Tak hanya itu, infeksi virus seperti flu juga bisa terjadi akibat kebiasaan buruk ini.
Itu karena kuman yang menyebabkan demam dan flu bisa saja masuk ke tubuh melalui hidung.
Dalam lubang hidung, terdapat beberapa "pintu" yang memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh Anda.
Apalagi, jika Anda seharian beraktivitas di luar rumah, menaiki angkutan umum, berbelanja, memegang gagang pintu, dan lain sebagainya.
(Baca Juga:(Foto) Begini 8 Ilustrasi Orang Pemalas, Pernahkah Anda Melakukan Salah Satunya?)
Kasus Ekstrem
Dalam beberapa kasus ekstrem, mengupil bahkan bisa merusak septum atau dinding yang membagi rongga hidung.
Mengupil sepanjang waktu bisa menghilangkan lapisan mukosa (lapisan lembap) dan tulang rawan septum yang mendasar.
Ramakhrisnan menyebut, hal ini bisa membuat lubang di septum hidung.
Penelitiannya juga menunjukkan bahwa jenis perforasi (lubang) septum ini bisa menyebabkan rasa sakit, mimisan, dan gejalan lainnya.
Sebagai catatan, perforasi septum hidung ini sering kali sulit diperbaiki.
Cara Berhenti
Anda bisa menggunakan perban di jari tangan. Ini bisa membuat Anda kurang nyaman untuk mengupil.
Namun, jika hidung Anda terasa benar-benar kering dan gatal, tentu mengupil tak bisa dihindarkan.
Untuk itu, Comer menyarankan untuk membasahi hidung Anda dengan semprotan garam atau menggunakan pelembap di malam hari.
Lain soal jika Anda berada dalam lingkaran setan dengan koreng dalam hidung seperti di atas.
Untuk mengatasi hal ini, Comer menyarankan untuk memberikan petroleum jelly di tempat luka, tentunya tidak dengan jari tangan melainkan dengan cotton bud atau kapas.
Pemberian petroleum jelly ini dimaksudkan untuk menjaga daerah luka tetap terhidrasi dan membantu penyembuhan.
Selain itu, memangkas rambut hidung juga disarankan untuk mengurangi iritasi.(Resa Eka Ayu Sartika)
(Baca Juga:Cara Mudah Membuat Foto Status WhatsApp Lebih Keren, Bisa Dicoba Sekarang Juga)
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Hentikan Kebiasaan Mengupil, Ini Bahayanya")