Advertorial

Duh, Fredrich Yunadi Malu Memakai Rompi Tahanan KPK dan Protes Keras ke Hakim

Yoyok Prima Maulana

Editor

Fredrich merasa dipermalukan dengan memakai baju tahanan tersebut.
Fredrich merasa dipermalukan dengan memakai baju tahanan tersebut.

Intisari-online.com - Mantan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, menolak menggunakan rompi tahanan warna oranye yang berlogo Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Fredrich merasa dipermalukan dengan memakai baju tahanan tersebut.

Fredrich, yang kini berstatus terdakwa, kemudian mengadu kepada majelis hakim dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (22/2/2018).

"Kami mohon izin, kami pertanyakan, kami ini tahanan majelis hakim atau KPK? Tentu tahanan majelis hakim, tetapi kenapa kami disuruh pakai jaket tahanan KPK. Ini pelecehan, masa saya harus pakai baju tahanan KPK?" kata Fredrich kepada hakim.

BACA JUGA:Makan Daging Sapi yang Digigit Ular Kobra, 60 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Fredrich beralasan, saat ini dia telah beralih status menjadi tahanan pengadilan. Dengan demikian, ia tak memiliki kewajiban lagi untuk mengenakan rompi tahanan KPK.

Ketua majelis hakim Syaifuddin Zuhri kemudian menjelaskan bahwa status Fredrich saat ini adalah tahanan pengadilan.

Meski demikian, pengadilan menitipkan tindakan penahanan ke Rumah Tahanan KPK.

BACA JUGA:Percayalah, Adegan di Film Biru Tak Seindah yang Terlihat! Berikut Fakta yang Disembunyikan dari Penonton

Menurut hakim, ketentuan baju tahanan diatur khusus yang berlaku di Rutan KPK. Hakim meminta agar keluh kesah Fredrich tersebut dibicarakan dengan pengelola Rutan KPK.

"Tetapi, kami dilecehkan di depan wartawan supaya kelihatan tahanan KPK. Ini kan pelecehan. Silakan hakim bikin baju yang ada tulisan tahanan pengadilan, saya lebih bangga," kata Fredrich. (Abba Gabrillin)

BACA JUGA:Miliarder Jepang Ini Pekerjakan Wanita-wanita Thailand untuk Lahirkan Anak-anaknya, Kelak Akan Diwarisi Kekayaannya

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Malu Pakai Rompi Tahanan KPK, Fredrich Yunadi Mengadu ke Hakim."

Artikel Terkait