Advertorial

Benarkah Foto yang Jatuh Tanpa Sebab Adalah Firasat Kematian Bagi Orang di Dalam Foto?

Yoyok Prima Maulana

Editor

Pendapat kuno tentang manusia ganda sebenarnya termasuk juga adalah takhayul tentang foto yang jatuh.
Pendapat kuno tentang manusia ganda sebenarnya termasuk juga adalah takhayul tentang foto yang jatuh.

Intisari-online.com - Menurut kisah-kisah hantu, dalam kepercayaan tradisional Skandinavia kuno, diyakini juga bahwa manusia memiliki pengikut, yaitu roh yang juga bisa mati seperti pemiliknya.

Keberadaan roh ini muncul bersamaan dengan kelahiran seseorang ke dunia dan hilang pada saat ia mati.

Kepercayaan ini juga meyakini, saat roh ganda itu memanifestasikan wujudnya, berarti kematian sudah dekat.

Sejumlah laporan yang mendukung pandangan itu umumnya berupa hantu dari orang hidup yang menampilkan diri menjelang kematian pada keluarga dekat atau sahabatnya.

BACA JUGA:Inilah yang Akan Terjadi Jika Rutin Makan 6 Siung Bawang Putih Panggang Setiap Hari

Sebaliknya, seseorang bisa pula melihat hantunya sendiri tak lama sebelum ia berpulang.

Menurut tradisi Eropa, jika hantu itu muncul di malam hari maka kematian itu akan segara terjadi, lain halnya bila terlihat di pagi atau siang hari.

Tak kurang dari orang-orang terkenal rupanya menghadapi pengalaman mengerikan ini menjelang kematiannya.

Ratu Elizabeth I, misalnya, sempat terkejut ketika memergoki dirinya terbaring di ranjang kematiannya dengan tubuh kisut dan pucat persis sebelum ia mangkat.

BACA JUGA:‘Viral’ Kabar Pernikahan Sedarah Kakak-Adik di Riau, Ini Tanggapan Keluarga Besar Aritonang

Goethe dan penyair Shelley juga mendapat kesempatan melihat hantu kematian mereka.

Ratu Chaterina Agung, penguasa tunggal Rusia di abad XVIII, bahkan sempat bereaksi dengan sikap penuh kuasa seorang tsarina, dengan memerintahkan para pengawal untuk menembak roh gandanya ketika roh itu datang mendekatinya.

Pendapat kuno tentang manusia ganda sebenarnya termasuk juga adalah takhayul tentang foto yang jatuh.

Berhubung potret dipandang menyimpan roh ganda dari orang yang dipotret, jadi, foto yang jatuh tanpa sebab bisa dipandang sebagai pertanda kematian akan datang bagi si tokoh dalam potret.

Ada pula tradisi yang mungkin hingga sekarang di beberapa daerah masih dipertahankah.

Saat sebuah keluarga berduka cita, semua cermin di dalam rumah akan ditutupi kain.

Ini berakar dari kepercayaan, agar roh ganda (berupa bayangan) dari yang masih hidup tidak sampai terpantulkan dalam cermin itu.

BACA JUGA:Tahi Lalat Pembawa Berkat

Atau roh ganda itu akan dibawa oleh hantu yang meninggal ke alam baka.

Namun benar tidaknya keberadaan roh ganda sebenarnya masih dipertentangkan, bahkan jadi objek telaah dan riset yang cukup giat.

Di antaranya ada peneliti dunia supranatural modern yang melihat hantu melulu sebagai proyeksi pemikiran, ketimbang sebagai roh ganda sesungguhnya. Percaya atau tidak?

BACA JUGA:Centang Biru WhatsApp Dimatikan, Begini Cara Mudah Tahu Pesan Kita Telah Dibaca

Artikel Terkait