Advertorial
Intisari-Online.com- Pada tahun 2008 seorang arkeolog menemukan buaya yang tinggal di gua-gua terpencil di Gabon (Afrika).
Sekarang, genetika mengisyaratkan bahwa buaya gua aneh ini mungkin sedang dalam proses berkembang menjadi spesies baru.
Sekelompok buaya kerdil Afrika ini beradaptasi dengan kehidupan dalam kegelapan.
"Kita bisa mengatakan memiliki spesies yang bermutasi, karena buaya gua sudah memiliki genetik yang berbeda," kata arkeolog Richard Oslisly, sebagaimana dilansir pada The Guardian (29/1/2018).
Baca Juga:Korbankan Nyawa saat Aksi Penembakan Massal, Remaja Ini Diminta Dimakamkan dengan Cara Militer
Tahun 2010 Oslisly kembali ke gua bersama ilmuwan gua, Olivier Testa, dan spesialis buaya, Matthew Shirley.
Mereka menangkap buaya gua pertama saat itu dan ketika mereka membawanya keluar gua.
Ternyata berbeda dengan buaya kebanyakan, buaya gua ini memiliki kulit berwarna jingga/ orange.
"Mereka memakan puluhan ribu kelelawar yang tinggal di gua dan juga jangkrik yang mengerumuni dinding," kata Oslisly.
Seiring waktu, buaya tua ini mulai berubah menjadi jingga.
Para periset berteori bahwa perubahan warnanya disebabkan buaya menghabiskan begitu banyak waktu dalam campuran basa air dan guano kelelawar.
Buaya kerdil Afrika, yang ditemukan di Afrika Barat dan Tengah , adalah yang terkecil di dunia.
Mereka tumbuh maksimal kurang dari dua meter, meski kebanyakan tidak pernah tumbuh melampaui 1,5.
Para periset percaya bahwa buaya bisa bertahan hidup di gua karena sejumlah alasan.
Termasuk sumber makanan seperti kelelawar dan jangkrik yang stabil.
Dengan tetap berada di dalam gua, keberadaan mereka juga aman dari manusia.
Oslisly sekarang mengubah kawasan ini menjadi tempat perlindungan satwa untuk melindungi reptil ini.
Baca Juga:Bikin Ngakak! Editan Photoshop Terhadap Pasangan Ini Sungguh Kelewat Batas!