Masyarakat China tradisional memiliki konsep kematian tersendiri. Orang China tradisional percaya orang meninggal akan berpindah tempat ke dunia lain.
Dunia tersebut mirip dengan dunia hidup sebagai manusia.
Jadi saat dimakamkan jenazah orang China tradisional akan mengenakan pakaian terbaik dan semua barang kesukaan semasa hidup ikut dikuburkan.
4. Nisan di makam juga menentukan status
Zaman dulu makam-makam China bongpainya (nisan) terbuat dari kayu untuk orang-orang yang tidak mampu.
Namun untuk makam makam pejabat dan orang kaya, biasanya menggunakan bongpai batu dan berukir aneka simbol religi di makamnya.
Ragam hiasan di bongpai diambil dari aneka motif, gambar yang berkaitan dengan kisah dewa-dewa, simbol-simbol keberuntungan, kesejahteraan, bakti dan hal-hal baik.
BACA JUGA: Kisah Bung Karno di Akhir Kekuasaan, Sekadar Minta Nasi Kecap Buat Sarapan pun Ditolak
5. Tradisi ziarah makam justru setelah Imlek
Mengunjungi makam menjelang Imlek tidak menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat China. Sembahyang di makam ada waktu khususnya yaitu ketika masa Ceng Beng (qing ming).
Membersihkan kuburan dan berdoa untuk leluhur. Saat momen Ceng Beng sanak saudara kerabat mudik untuk membersihkan makam orangtua atau leluhur.
BACA JUGA: Jago 'Ngedit' Foto, Hasil Foto Editan Pria Asal Batam Ini Seperti Asli, Dijamin Bikin 'Ngakak'
6. Tidak melulu dimakamkan
Tidak semua jenazah orang China dimakamkan, alternatif lain adalah kremasi. Biasanya dilakukan sesuai permintaan sebelum meninggal.
Untuk itu ada rumah abu, tempat menaruh abu jenazah dan tetap didoakan saat momen Ceng Beng. (Silvita Agmasari)
BACA JUGA: Tahi Lalat Pembawa Berkat
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Menarik Soal Makam Tionghoa yang Belum Anda Ketahui."
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR