Advertorial

12 Anak SD di Yogyakarta Kecarunan Permen, Dinkes Tunggu Hasil Pemeriksaan BPOM

Ade Sulaeman

Editor

'(Setelah mengkonsumsi permen) memang pusing, mual, muntah, sakit perut, sakit dada, nafasnya cepat. Tapi masih bisa ditangani di puskesmas dan hanya satu yang dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda.'
'(Setelah mengkonsumsi permen) memang pusing, mual, muntah, sakit perut, sakit dada, nafasnya cepat. Tapi masih bisa ditangani di puskesmas dan hanya satu yang dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda.'

Intisari-Online.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Fita Yulia, mengatakan ada sebanyak 12 siswa SDN Jetis 2 Yogyakarta yang merasa pusing dan mual sesaat setelah mengonsumsi permen, Rabu (14/2/2018).

"Saya baru dapat infonya, ternyata kasusnya ada 12 anak yang makan permen, 11 anak dibawa ke Puskesmas, satu dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda," ujar Fita ketika dihubungi Tribunjogja.com.

Fita melanjutkan, sesaat setelah mengkonsumsi permen, siswa mengalami beberapa gejala.

"(Setelah mengkonsumsi permen) memang pusing, mual, muntah, sakit perut, sakit dada, nafasnya cepat. Tapi masih bisa ditangani di puskesmas dan hanya satu yang dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda," lanjutnya.

(Baca juga: BPOM Nyatakan Albothyl Tidak Disarankan untuk Obat Sariawan, Inilah Alasannya)

Kondisi para siswa tersebut baik dan sudah dipulangkan dari puskesmas dan tidak ada yang menjalani rawat inap.

"Kondisi tidak parah, semua tertangani di puskesmas dan dirujuk ke Bethesda. Jadi yang penting sudah ditangani dulu anak-anak," ujar Fita

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Balai BPOM terkait permen tersebut.

"Permen baru dibawa ke Balai BPOM, jadi belum bisa memberikan keterangan apakah (penyebab gejala-gejala) benar-benar dari permen atau bukan. Hasil dari Balai BPOM belum ada, masih menunggu hasilnya," imbuhnya. (Noristera Pawestri)

(Baca juga: Bukan Cuma Unik, Pergaulan Mama-Mama Jepang Juga Terkenal Sangat Kejam, Ini Kisahnya!)

Artikel ini sudah tayang di tribunnews.com dengan judul "Insiden Keracunan di SDN Jetis 2, Dinkes Yogyakarta Masih Tunggu Hasil Pemeriksaan Permen di BPOM"

Artikel Terkait