Advertorial
Intisari-Online.com - Ada sekelumit kisah memilukan dalam kecelakaan bus maut di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu pekan lalu.
Kecelakaan bus ini menewaskan 27 orang anggota Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Permata, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Seorang anggota KSP Permata yang selamat dalam kecelakaan, Karmila (44), bercerita bahwa ketika bus terjatuh, terguling, kemudian berhenti, tidak ada warga sekitar yang menolong.
"Enggak ada warga sekitar yang mau menolong saya dan teman-teman lainnya, mereka cuma ngerekam saja," kata Karmila saat ditemui di rumahnya, Jalan Lurah Disah RT 002 RW 001, Pisangan, Ciputat, Rabu (14/2/2018).
(Baca juga: Yang Konyol-Konyol di Perang Dunia II: Nazi Gelar Pesawat Palsu dari Kayu dan Sekutu Mengebomnya Dengan Bom Kayu)
Karmila yang berusaha keluar dari bus dengan susah payah itu meminta tolong kepada warga sekitar.
Namun, kata dia, tidak ada warga yang bergerak menolong.
"Di situ saya langsung kesal, saya coba pinjam handphone karena tas saya masih di dalam bus buat telepon, tetapi orang-orang di sana enggak ada yang mau meminjamkan," ujar Karmila.
Warga sekitar, kata dia, beralasan tidak punya pulsa atau baterai ponsel habis. Namun, warga sekitar terus merekam kecelakaan itu.
Setelah itu, Karmila yang lemas karena harus berjuang keluar dari bus bergegas mencoba menyelamatkan rekan-rekannya yang masih bisa diselamatkan di dalam bus. (Ridwan Aji Pitoko)
(Baca juga: (Foto) Kreatif Tapi Jangan Ditiru! Pasangan Ini Sembunyikan Rumah di Balik 'Pintu Garasi' Demi Hindari Pajak)
Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul "Tak Ada Warga yang Menolong Saya, Mereka Hanya Merekam..."