Advertorial

Tragedi Cinta Pada Pandangan Pertama Yang Berakhir Penjara Dan Sensasi Media, Ceritanya Sungguh Tragis

Moh Habib Asyhad

Editor

Bertahun-tahun kemudian, pasangan asal Kanada itu ternyata menjadi dalang sejumlah pemerkosaan dan pembunuhan banyak wanita muda, termasuk adik dari istrinya.
Bertahun-tahun kemudian, pasangan asal Kanada itu ternyata menjadi dalang sejumlah pemerkosaan dan pembunuhan banyak wanita muda, termasuk adik dari istrinya.

Intisari-Online.com – Ini adalah kisah Karla Homolka dan Paul Bernardo dari Kanada.

Mereka adalah sepasang suami istri yang terlihat normal dari luar. Mereka berbagi kecintaan terhadap hewan, disukai teman-temannya, dan saling mencintai satu sama lain.

Yang tidak orang-orang ketahui adalah ternyata keduanya menyimpan sebuah rahasia gelap. Rahasia mereka baru terungkap bertahun-tahun kemudian.

Perbuatan keduanya memengaruhi banyak keluarga dan menjadi sensasi media di Kanada.

Diceritakan, Karla lahir pada Mei 1970 dari pasangan Dorothy dan Karel di kota Ontario. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara.

(Baca juga:Pantas Saja Populasi Kecoak Seperti Tidak Ada Habisnya, Ternyata Ini Rahasia Kelangsungan Hidup Mereka)

Masa kecil Karla berjalan normal. Ia disukai oleh teman-teman dan keluarga yang mengelilinginya.

Di sekolah Karla termasuk seorang gadis yang populer. Ia juga mulai menjadi seorang penyayang hewan.

Begitu lulus SMA, ia mulai bekerja di sebuah klinik hewan yang dekat dengan rumahnya. Perilakunya pun normal-normal saja sebagai remaja lainnya.

Ketika ia berumur 17 tahun, ia menghadiri sebuah pertemuan pecinta hewan di kota Toronto. Di kota inilah ia bertemu seorang pria bernama Paul Bernardo.

Paul digambarkan sebagai seorang pria muda yang menarik, berambut pirang, dan berkepribadian menyenangkan.

Di pertemuan pertama mereka, langsung terjadi percikan. Mereka juga berhubungan seks di malam pertama pertemuan mereka.

Dalam waktu singkat, mereka menyadari punya banyak kesamaan. Ternyata Karla dan Paul berbagi nafsu berhubungan seksual dengan kekerasan atau sadomasochistic.

Paul bertindak sebagai dominatrix. Sedangkan Karla berperan sebagai budaknya.

(Baca juga:Tidurlah menghadap ke Kiri Jangan ke Kanan, Niscaya Anda Akan Mendapat Banyak Manfaat)

Sejak itu Karla menjadi terobsesi untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan pasangannya, Paul.

Hubungan keduanya semakin menguat sebagaimana mereka saling memenuhi obsesi masing-masing. Paul mulai memperkosa banyak wanita secara kasar atas persetujuan Karla.

Paul terus memperkosa wanita dari waktu ke waktu. Kepolisian dan media di Kanada menjulukina sebagai Pemerkosa Scarborough.

Ia diketahui suka menunggu korbannya yang baru turun dari bus, menyerang ereka, dan memperkosanya secara brutal, kasar, dan menghinanya.

Sejak itu pula, Paul terus menerus mengeluh pada Karla tentang kenyataan bahwa wanita itu sudah tidak perawan ketika mereka bertemu.

Karla jadi kacau betapa hal itu mengecewakan Paul dan ingin melakukan sesuatu apa yang dapat ia perbaiki. Karla tahu Paul terobsesi dengan adik bungsunya dan ia membuat sebuah rencana.

Ia mencuri obat penenang dari klinik hewan tempatnya bekerja. Ketika pesta Natal digelar di rumah orangtuanya, Karla dan Paul datang.

(Baca juga:Tragis, TKI di Malaysia Ini Dipaksa Tidur di Luar Bersama Anjing Selama Satu Bulan)

Mereka menunggu hingga keluarganya tidur pulas. Kemudian mereka membawa adik bungsunya, Tammy, ke ruang bawah tanah.

Keduanya lalu melumuri wajah Tammy dengan obat bius hingga ia menjadi tidak sadarkan diri. Dengan keji, Paul dan Karla memperkosa adiknya itu dengan kasar.

Di tengah perbuatan itu, tiba-tiba Tammy mulai tersedak dengan muntahannya sendiri. Hal itu menyebabkan adik bungsunya tewas seketika.

Ketika polisi menyelidiki kasus ini, mereka menyatakan kematian Tammy sebagai sebuah kecelakaan. Pasalnya, obat bius itu benar-benar tidak terlacak di tubuhnya.

Walaupun adiknya telah menjadi korban, Karla dan Paul tetap mencari korban berikutnya. Mereka mengincar Jane yang berusia 17 tahun.

Pasangan itu mengundang Jane untuk makan malam, membiusnya, kemudian memperkosanya secara brutal. Ketika Jane tersadar, ia merasa sakit tetapi tidak tahu apa yang terjadi.

Pada 15 Juni 1991, Paul menculik seorang wanita bernama Leslie Mahaffey. Ia membawa wanita itu ke rumah mereka, kemudian memperkosanya selama beberapa hari.

Pasangan yang sakit jiwa itu merekam aksi mereka. Setelah keduanya selesai dengan Leslie, mereka memutilasi tubuh wanit malang itu, menyemennya, sebelum akhirnya dibuang ke danau.

(Baca juga:Cinta pada Pandangan Pertama dan Mampu Mengubah Pasangan, Inilah 5 Mitos tentang Percintaan yang Masih Dipercaya!)

Pada 29 Juni, sepasang suami istri yang sedang bermain di danau itu menemukan bagian-bagian tubuh dari Leslie.

Tanggal 29 Juni itu tidak hanya waktu penemukan potongan tubuh Leslie. Pada tanggal itu pula Karla dan Paul melangsungkan pernikahan mereka.

Pesta pernikahan mereka begitu terinci dimana keduanya naik sebuah kereta kuda. Para tamu yang datang ke pesta dijamu makanan yang luar biasa.

Sementara itu pihak kepolisian terus menyelidiki kasus Pemerkosa Scarborough. Mereke terus mengumpulkan bukti-bukti untuk menangkap pelakunya.

Seorang saksi mata membantu seniman membuat sketsa tersangka. Sedangkan seorang rekan kerja Paul menelepon polisi.

Polisi juga mengumpulkan sekaan dari air liurnya. Dan akhirnya, pada 1993, kecocokan pun ditemukan.

Karla menjadi waspada bahwa Paul akan segera ditangkap. Ia pun mengaku pada pamannya tentang semua kejahatan yang dilakukannya dan segera mencari seorang pengacara.

Karla mulai bekerjasama dengan polisi dalam memberi kesaksian untuk melawan Paul dan menyelamatkan dirinya dari hukuman berat.

Wanita itu dikenakan hukuman penjara selama 12 tahun. Ia mendapat kemungkinan pembebasan bersyarat setelah menjalani masa hukuman selama 3 tahun.

(Baca juga:Peringatan untuk Ibu! Bayi Ini Meninggal Dunia Diduga Tersedak Setelah Diberikan Minum Susu dengan Botol yang Disangga)

Bagaimana dengan suaminya, Paul Bernardo? Pria itu dikenai tuduhan sejumlah pemerkosaan dan pembunuhan dan mendapat ancaman hukuman penjara seumur hidup.

Dalam persidangan Karla bermain sebagai seorang istri yang mengalami kekerasan rumah tangga. Ia juga mengaku tidak pernah menikmati setiap momen dari kehidupan bersama Paul.

Seorang pengacara Paul kemudian memberi bukti di persidangan sebuah video yang dibuat pasangan itu. Video itu memperlihatkan Karla yang gembira ketika melakukan kekerasan kepada korbannya.

Meskipun demikian, kesepakatan antara Karla dan kejaksaan telah dibuat. Wanita itu tidak bisa ditarik lagi ke persidangan.

Pada 30 Mei 2017, Karla Homolka dikeluarkan dari penjara. Ia sepenuhnya menjalani 12 tahun hukuman penjara.

Banyak orang percaya bahwa itu adalah sebuah kejahatan yang mengerikan yang telah melibatkan dirinya. Namun kini, ia telah bebas dan memulai sebuah kehidupan baru.

Ken Bernardo, ayah dari Paul, mengatakan kepada wartawan betapa sulitnya menjadi ayah dari seorang pembunuh terkenal. Meskipun demikian, ia tahu bahwa lebih sulit lagi bagi keluarga korban.

(Baca juga:Ternyata Selama Ini Kita Salah, Begini Cara Memasak Brokoli yang Tepat Menurut Penelitian Terbaru)

Semua orang terimbas dari tragedi yang mengerikan ini. Sebuah tragedi yang mengubah kehidupan mereka selamanya.

Ken selalu merasa bahwa anaknya disalahkan atas semua peristiwa yang terjadi. Ia pernah bilang, “Sejauh yang aku perhatikan, Karla terhindar dari masalah itu dan bebas tetapi itu adalah sebuah keseluruhan ceritanya.”

Ken benar-benar terganggu akan kenyataan Karla sekarang bebas, hidup di sebuah pulau di Guadalupe bersama suami baru dan anak-anaknya.

Ken menceritakan bagaimana putranya sering mendapat ancaman dibunuh. Selama di penjara, Paul dikurung di sel terisolasi dengan penjagaan 23 jam per hari, dan satu jam izin keluar ke halaman penjara.

Hal itu dilakukan demi keselamatan dirinya karena penjara bisa menjadi tempat yang benar-benar berbahaya.

Kini penjara dimana Paul dikurung bertahun-tahun telah ditutup dan ia dipindahkan. Kini ia dipenjara di Millhaven Penitentiary, dimana ia menjalani hukuman seumur hidupnya.

Ayah dan keluarganya tetap mengunjungi Paul dari waktu ke waktu. Sesuatu yang ia tidak akan menjaminnya sampai kapan.

(Baca juga:Yang Konyol-Konyol di Perang Dunia II: Nazi Gelar Pesawat Palsu dari Kayu dan Sekutu pun Mengebomnya Menggunakan Bom Kayu)

Artikel Terkait