Advertorial

Kasihan, Ibu Dengan Tubuh Kerdil Ini Diajukan ke Pengadilan Karena Putranya Sering Terlambat ke Sekolah

Mentari DP

Editor

Hal itu terjadi karena kondisinya tidak memungkinkan sang ibu untuk bergerak dengan cepat.
Hal itu terjadi karena kondisinya tidak memungkinkan sang ibu untuk bergerak dengan cepat.

Intisari-Online.com – Seorang ibu dengan kondisi tubuh kerdil diajukan ke pengadilan. Pasalnya, ia dianggap gagal membuat anaknya tiba tepat waktu ke sekolah.

Ibu bernama Michelle Harris (32 tahun) itupun merasa didiskriminasikan. Ia mengatakan dirinya tidak dapat bergerak dengan cepat.

Ia bercerita, dirinya diminta untuk bangun lebih pagi lagi oleh pimpinan sekolah, setelah mengatakan pada mereka akan kondisi tubuhnya.

Menurutnya, ia merasa lumpuh kesakitan karena lengkungan tulang punggungnya, lutut yang tidak lurus, dan pinggulnya yang tidak pas.

(Baca juga:Kasihan, Hanya Gara-gara 'Make-up', Pernikahan Senilai Rp225 Juta Itu Batal Dilakukan)

(Baca juga:Lucu, Inilah 7 Gambar Hewan Terjebak yang Membuat Kita Tertawa Sekaligus Kasihan)

“Aku kerdil, aku tidak bisa bergerak lebih cepat lagi. Aku juga tidak bisa berlari seperti orang lainnya,” cerita Michelle pada situs Mirror, Minggu (4/2/2018).

Ibu yang tinggal di kota Ilford itu menambahkan, dirinya setiap hari bangun pada pukul 6.30 pagi, tetapi pinggunya nyeri sekali saat ia bangun.

Ia mengatakan, dirinya mendapat peringatan terakhir akan kehadiran putranya yang telat di sekolahnya, SD Nightingale di Woodford Selatan.

Dari catatan sekolah, absensi putranya di sekolah hanya 71 persen dalam tahun ajaran 2016/2017.

Karena itu, ibu dengan tinggi satu meter ini diajukan ke Hakim Pengadilan Barkingside pada 16 Februari 2018 mendatang.

Sebelumnya ia mendapat bantuan dari petugas kesejahteraan dari Redbridge Council. Yayasan itu mengatur untuk mengantar anaknya ke sekolah.

“Aku selalu berusaha menjaga agar disabilitas tubuhku tidak mengganggu pendidikan putraku. Ini tidak adil bahwa aku dihukum karena disabilitas tubuhku,” kata Michelle.

Ia menambahkan, dirinya adalah orangtua tunggal tanpa bantuan, ia melakukan segalanya sendirian.

Bila ada yayasan membantu orang seperti dirinya, itu akan mengubah hidupnya.

“Aku mencoba melakukan apapun yang aku bisa sebagai orangtua tunggal tetapi bagaimana. Aku hanya berukuran setengah begini,” tutup Michelle.

(Baca juga:Kasihan, Bocah Ini Terpaksa Makan Sambil Jongkok di Lantai Gara-gara Kursi dan Meja di Kantin Sekolah Dikuasai Para Emak)

Artikel Terkait