Advertorial
Intisari-Online.com- Menurut ahli, genersi kecil yang terlahir antara tahun 1977 hingga 1983 adalah campuran antara pesimis dan optimis.
Di antara generasi X (1961-1983) dan gen Y atau Millennial (1981-2000) terdapat blok baru diantaranya.
Dan Woodman, seorang profesor Sosiologi di Universitas Melbourne mengklaim generasi baru yang disebut Xennial (1977-1983).
Xennial adalah campuran generasi X yang pesimis dan Millenial yang optimis.
Baca Juga:Dari Atlantis hingga Shangri-La, di Mana Ya Letak 5 Tempat Mitologi Berikut Ini?
Serta saat budaya membaca koran dan menonton berita di malam hari masih dipraktikkan.
Xennial memiliki pengalaman unik seputar teknologi.
Masa kecil dinikmati tanpa khawatir pengaruh media sosial, namun menginjak usia 20-an mereka mengalami revolusi teknologi.
Mereka belajar mengkonsumsi media sebelum ada Facebook, Twitter, dan Snapchat, ketika membaca koran menjadi gaya hidup.
Namun, Simon Sinek, konsultan kepemimpinan di Inggris mengatakan bahwa sikap narsis, egois, dan malas dari Millenial bukan sebuah kesalahan yang patut membuat muak.
Sinek mengatakan sikap itu diakibatkan oleh pola asuh dan lingkungan yang terlalu memanjakan generasi Millenial.
Ketika generasi Millenial didorong masuk menyelami dunia nyata, mereka sadar dirinya tidaklah istimewa.
Namun, dalam dunia maya, selain mengejar popularitas Instagram, mungkin mereka juga dapat memanfaatkan teknologi dengan inovasi positif.
Baca Juga:Siapa Sangka Quote Terkenal Joseph Stalin Justru Berasal dari Hal yang Tak Diucapkannya