Advertorial

Siap-siap Melihat Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon: 7 Mitos dan Teori Tidak Biasa tentang Bulan

Moh Habib Asyhad

Editor

Bulan ternyata menyimpan banyak misteri. Beragam mitos dan teori dimunculkan untuk menjawab misteri-misteri itu, termasuk teori-teori yang tidak lazim.
Bulan ternyata menyimpan banyak misteri. Beragam mitos dan teori dimunculkan untuk menjawab misteri-misteri itu, termasuk teori-teori yang tidak lazim.

Intisari-Online.com -Jika cuaca mendukung, besok kita akan sama-sama melihat fenomena astronomi langka: gerhana bulan super blue blood moon pertama sejak 150 tahun.

Ngomong-ngomong soal bulan, sejak terbentuk sekitar 400 miliar tahun yang lalu, satelit yang mengelilingi bumi ini selalu mencuri perhatian kita, manusia.

Kita ingin mengunjunginya, kita menelitinya, dan dalam beberapa kesempatan, kita kerap memujinya dalam larik-larik puisi atau prosa.

Dalam banyak hal, bulan selalu dikaitkan dengan hal-hal yang indah.

Lepas dari itu, bulan ternyata menyimpan banyak misteri. Beragam mitos dan teori dimunculkan untuk menjawab misteri-misteri itu, termasuk teori-teori yang tidak lazim.

(Baca juga:Siap-siap untuk Melihat Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon Pertama dalam 150 Tahun Terakhir, Fenomena Apa Sebenarnya Itu?)

(Baca juga:Saat Keris (Masih) Menjadi Lambang Kesempurnaan dan Kejantanan para Pria Jawa)

Bulan purnama membuatmu gila

Sejak zaman kuno, bulan purnama kerap dikaitkan dengan perilaku aneh dan gila, termasuk berjalan saat tidur, bunuh diri, aktivitas ilegal, dan berubah jadi manusia serigala.

Bagaimanapun juga, kata “lunacy” (kegilaan) dan “lunatic”(gila) berasal dari dewa bulan Romawi, Luna, yang konon kerap mengendarai keretanya melintasi langit di malam gelap gulita.

Selama ribuan tahun, dokter dan pakar kesehatan mental percaya bahwa ada keterkaitan antara maniak dan bulan.

Hippocrates, yang dianggap sebagai bapak kedokteran modern, menulis pada abad ke-5 SM, bahwa orang akan mengalami teror dan kegilaan di malam saat ia dikunjungi Dewi Bulan.

Di Inggris abad ke-18, orang yang didakwa melakukan pembunuhan dapat meminta keringanan hukuman jika kejahatannya itu dilakukan persis di malam bulan pernama, dengan alasan kegilaan.

(Baca juga:Gambar Ini Tunjukan Skala Nyata Perbandingan Efek Ledakan dari 5 Bom Nuklir Paling Mematikan dalam Sejarah)

(Baca juga:Kisah Windi, Anak 'Bodoh' yang Bisa Menggambar dengan Sangat Indah. Karena Kecerdasan Bukan Hanya Soal IQ!)

Alien tinggal di bulan

Pada 1820-an, astronom Bavaria Franz von Paula Gruithuisen mengklaim telah melihat sekilas ada kota di bulan dengan teleskopnya.

Ia menulis bahwa “warga bulan”yang tinggal di sana telah membuat bangunan, jalan, dan benteng yang canggih.

Sebagian besar rekan astronomnya mencemoohnya, tapi akhirnya ada kawah kecil di bulan yang diberi nama sepertinya namanya.

Selain itu, Sir William Herschel, seorang astronom dan komposer Inggris terkemuka, juga pernah mengira alien tinggal di bulan dan melalukan observasi terkait kemajuan proyek mereka.

Bulan mengontrol kesuburan

Mungkin karena siklus menstruasi dan bulan sama panjangnya, banyak peradaban kuno percaya bahwa bulan menentukan menentukan kapan seorang perempuan hamil.

Pada 1950, dokter Ceko Eugene Jonas menemukan teks astrologi kuno milik bangsa Asyura yang menyatakan bahwa perempuan mengalami fase subur pada bulan-bulan tertentu.

Dari situ, ia membuat skema keluarga berencana untuk pasien-paseinnya.

(Baca juga:Sepertinya Indonesia Belum Siap Menerima Orang Super Cerdas, Buktinya 'Anak Ajaib' dari Surabaya Ini Justru Pernah Dibawa ke Dokter Jiwa)

Menurut teori lain, yang konon dipercaya hingga sekarang, bulan purnama menyebabkan peningkatan kelahiran.

Bulan adalah kendaraan luar angkasa berongga

Beberapa buku fiksi ilmiah pada awal abad ke-20, termasuk The First Men in the Moon karya H.G. Wells, menggambarkan bulan berongga yang dihuni oleh sekelompok alien.

Pada 1970, dua orang Soviet membuat premis yang tampaknya aneh tapi selangkah lebih maju: bulan sebenarnya adalah kendaraan luar angkasa mirip cangkang yang dibangun oleh makhluk luar angkasa dengan teknologi dan kecerdasan superior.

Menurut astronom, bulan tidak akan bisa mempertahankan masa dan gravitasinya jika tidak punya inti yang padat.

Kita tidak pernah benar-benar pergi ke bulan

Meskipun ada banyak bukti, beberapa orang percaya bahwa pendaratan Apollo ke bulan dipalsukan oleh NASA dengan membuat foto-foto indah seolah-olah itu berada di bulan.

(Baca juga:Punya Hobi Aneh, Nenek Ini Berkali-kali Dipenjara, Tapi Justru Mengaku Tak Pernah Kapok)

Para pendukung klaim ini berpendapat, teknologi belum cukup maju bagi astronout untuk mencapai bulan dan kembali ke rumahnya dengan selamat.

Pada 2002, pensiunan astronout Buzz Aldrin, yang menjadi orang kedua yang berjalan di bulan pada 1969, pernah sangat jengkel dengan orang-orang yang mengembuskan teori konspirasi itu.

Nazi punya markas di bulan

Setelah Perang Dunia II, beredar rumor yang menyebut bahwa astronout Jerman telah melakukan perjalanan ke bulan dan mendirikan sebuah fasilitas rahasia di sana.

Beberapa orang berspekulasi bahwa Adolf Hitler memalsukan kematiannya sendiri, melarikan diri ke bulan, dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.

Ada kelinci yang tinggal di bulan

Yang juga menarik, beberapa tradisi di dunia, termasuk Buddha dan cerita rakyat asli Amerika, punya cerita legenda yang mengisahkan kelinci kecil hidup di bulan.

(Baca juga:Duh, Terus Defisit, BPJS Kesehatan Tak Mau Lagi Tanggung 100% Biaya Perawatan)

Artikel Terkait