Advertorial
Intisari-Online.com - Pembunuhan terhadap para wanita di Pakistan meningkat pesat sejak tahun 2015 lalu.
Dalam sebuah artikel di BBC, pada 2015 telah terjadi lebih dari 1.100 pembunuhan pada wanita Pakistan dan terus mengalami tren yang meningkat.
Pembunuhan ini sering disebut dengan Honour Killing.
Dalam honour killing, keluarga dari pihak wanita biasanya akan membunuh wanita tersebut berdasarkan rencana yang sudah disusun.
(Baca Juga :Jangan Pernah Lagi Makan Nasi Bersama Mi Instan, Akibatnya Bisa Sangat Berbahaya!)
Ayah, paman, dan saudara laki-lakinya yang akan mengeksekusi pembunuhan tersebut.
Honour killing dilakukan ketika seorang wanita dalam keluarga Pakistan dianggap telah membawa aib dan mencoreng nama baik keluarga.
Beberapa perbuatan yang dianggap aib dan pantas dibayar dengan nyawa yaitu :
- perzinahan atau berkencan dengan pria yang tidak direstui keluarga - perselingkuhan dalam pernikahan - diperkosa oleh pria lain - menggoda dan genit terhadap para pria - menolak dijodohkan dengan calon suami pilihan ayah ibunya (salah satu yang paling sering menjadi penyebab pembunuhan)
(Baca Juga : Wanita Indonesia yang Super Cerdas Ini Dipuji Negara Lain, Namun Dihujat di Negara Sendiri )
Dalam bahasa Pakistan lokal, istilah kora-kari dipakai untuk menyebut perbuatan kejam ini.
Pakistan masih menganut paham patriarki yang kental, sehingga seluruh keputusan kehidupan dalam sebuah keluarga hanya boleh diputuskan oleh lelaki.
Kaum hawa harus tunduk taat dan mematuhi semua perintah suami, ayah, atau saudara laki-laki mereka.
Sudah menjadi tradisi di Pakistan bahwa untuk melangsungkan pernikahan, seorang anak perempuan akan dijodohkan dengan kerabat mereka sendiri.
(Baca Juga :Tanam Ribuan Pohon Selama 20 Tahun, 'Kegendengan' Mbah Sadiman Terdengar Hingga ke Mancanegara)
Ini bertujuan untuk menjaga harta keluarga supaya tetap menjadi milik keluarga.
Perempuan yang menentang perjodohan itu dan berusaha melarikan diri dari rumah harus membayar tindakannya dengan nyawa.
Kasus Honour Killing yang Cukup Terkenal di Dunia
1. Kasus Farzana Parveen (2014)
Fazana sedang hamil saat dia dibunuh.
Dia hamil dengan pria pilihannya sendiri yang dia cintai dan menolak menikah dengan pria yang telah dijodohkan oleh ayahnya.
Farzana dibunuh dengan cara dilemapri batu oleh ayah, adik lelaki, sepupu, dan pria yang dijodohkan dengannya di depan gedung Pengadilan Tinggi Pakistan.
Adik Fazana dihukum penjara selama 10 tahun, sementara sisanya dibebaskan.
Sang ayah bahkan tidak merasa bersalah dan justru bangga karena berhasil melenyapkan Fazana dari dunia ini.
2. Kasus Qandeel Baloch (2016)
Qandeel Baloch adalah selebriti di sosial media yang dibunuh oleh kakaknya sendiri.
Qandeel dicekik hingga kehabisan nafas setelah ia sering mengunggah foto dan video tentang kehidupannya di media sosial.
Perbuatan Qandeel dianggap memberi aib dan menjatuhkan harga diri keluarga.
Di Pakistan, hukum mengenai honour killing belum bisa ditegakkan karena ini adalah budaya yang masih sangat kental.
Saat ini banyak aktivis wanita dan lembaga sosial yang terus melakukan aksi penolakan honour killing.
Meski begitu, sepertinya Pakistan masih sulit melepaskan diri dari jerat tradisi Patriarki seperti ini.
(Baca Juga : Asal-usul Kaus Bergambar Pisang yang Digemari Remaja Kekinian )