Advertorial
Intisari-Online.com - Ilmuwan di sebuah laboraturium China baru saja mengumumkan bahwa mereka berhasil melakukan kloning primata pertama kali.
Menggunakan teknik yang sama seperti kloning pada domba Dolly, primata ini berhasil lahir dengan selamat.
Ilmuwan menyatakan bahwa teknik kloning ini akan bisa digunakan untuk membantu mengobati penyakit Alzheimer, Parkinson, dan banyak penyakit lainnya.
Monyet adalah spesies hewan yang memiliki susunan DNA mirip manusia.
(Baca Juga :Bukan Kokain, Narkoba Paling Mengerikan di Dunia Itu Bernama Kecubung! )
Mu Ming Poo, salah seorang ilmuwan dari tim penelitian Shanghai mengatakan, " Monyet adalah primata, manusia juga primata, sehingga teknik ini kemungkinan besar bisa diterapkan pada manusia,"
Namun, beberapa komunitas memprotes hasil kloning ini karena dianggap berbahaya untuk kelangsungan hidup manusia.
"Kami khawatir bahwa penelitian ini akan membawa kita selangkah lebih dekat ke praktik kloning manusia," kata Dr David King dari komunitas Human Genetics Alert.
Monyet kloning ini, diberi nama Zhong Zhong dan Hua Hua, adalah primata kloning pertama yang berhasil lahir.
(Baca Juga :4 Hal Mengerikan dari Korea Utara, Salah Satunya Memaksa Orang Tua untuk Bunuh Diri)
Sebelumnya, binatang hasil kloning yang paling terkenal adalah Dolly, seekor domba dari Edinburgh.
Dolly berhasil dikloning dan memiliki umur yang cukup panjang serta tumbuh dengan sehat.
Kisah Dolly ini menjadi inspirasi bagi percobaan kloning selanjutnya.
Monyet ini dikloning dari sel yang diambil dari telinga monyet lain dan disuntikkan dalam rahim 21 monyet betina dewasa.
(Baca Juga :Dari Kelinci Raksasa Hingga Episode Terlarang, Inilah 10 Rahasia Teletubbies yang Jarang Diketahui)
Dari 21 monyet, hanya dua embrio yang berhasil terbentuk.
Teknik kloning ini menggunakan proses kloning transfer inti sel dari sel kulit, dan memindahkan DNAnya pada sel telur.
Hingga saat ini, belum ada satu risetpun yang berhasil melakukan kloning pada sel manusia.
Di tahun 1998, Korea Selatan mengklaim telah berhasil melakukan percobaan kloning sel manusia, namun proyek itu dihentikan saat sel-sel kloningan berusia beberapa hari.
(Baca Juga :Pengakuan Heboh Pramugari: Selalu Nyalakan Ponsel Saat Penerbangan Karena Sebenarnya Tidak Berbahaya)
Menurut National Human Genme Research Institute, kloning sel manusia sangat sulit dilakukan.
Ini karena sel manusia memiliki sususan yang kompleks dan susah memisahkan protein dalam sel manusia.
Meski begitu, para ilmuwan dari Shangai telah memastikan bahwa mereka belum akan mengembangkan teknik kloning ini pada sel manusia.
Tidak menutup kemungkinan bahwa ke depannya sel manusia bisa dikloning demi kepentingan medis.
(Baca Juga :Siapa Sangka, Bentuk Pusar Bisa Bantu Ungkap Kepribadian Kita. Yuk, Dicek!)